Rabu, Oktober 31, 2012

Rembulanku.....


sebuah catatan untuk rembulan......
 Senja dengan semburat air mata lusa...
Masih menyisakan sebuah rangkaian kisah yang sangat sulit terlupa.
Kisah tentang senyuman...
Canda tawa....
Bahagia...Hingga sampai semua itu terhapus sempurna karena duka yang hadir...
Aku mengenalmu sebagai sahabat...
Sahabat yang sangat kucintai..
Sampai akhirnya aku membencimu...
Membenci karena luka yang engkau hadirkan dalam jiwaku yang rapuh..
Namun aku sadari....Kau menghadirkan luka itu karena keegoisanku...
Dan aku mengalah...Kubiarkan luka itu menguburku dalam catatan air matanya..

“ Uwahhhhh..!” aku menguap pelan seraya meletakkan pena di atas meja. Meregangkan otot pergelangan tanganku yang lumayan letih usai mencoret lembaran-lembaran kertas yang seharusnya terisi tugas kuliah, tapi malam itu memang terasa berat bagiku, malam yang kembali mengisahkan perjalanan hidupku, khususnya perjalanan cintaku yang penuh misteri dan tiada akhir, bahkan hingga saat ini aku belum benar-benar mengerti akan arti cinta yang hadir dalam hidupku, terutama cintaku untuk dua gadis yang berbeda, dua gadis yang telah menjadi sahabat baik, dua gadis yang selalu bersama kapan dan dimanapun. Aku rasa, aku tidak mau menghancurkan persahabatan mereka, aku ingin mereka kembali seperti dulu, bahkan mungkin saja, usai aku menulis keresahan yang hadir dalam jiwaku karena cinta, aku akan segera berdoa agar aku bisa segera menghilang dari hidup kedua gadis itu, menghilang selamanya, tidak hanya di dalam kehidupan dunia ini, tapi dalam memory mereka, karena aku tidak ingin melukai dua gadis itu, aku tidak ingin ada air mata yang kembali menetes karena kesalahanku, walau semua telah terlanjur, aku berharap, semua akan berakhir indah. Semoga saja.....
“ Tit...Tit..!” baru saja aku mau menutup bukuku, merapikan pena lalu meletakkannya di atas meja belajarku, sebuah nada SMS kembali hadir memgusir sepi malam ini. Ada sebuah harapan kecil yang langsung meluncur cepat di dalam hatiku, sebuah harapan semoga SMS itu dari orang yang kurindu malam ini, rembulanku...
Dengan cepat aku segera mengambil Hpku yang tergeletak tanpa sahabat di atas rajang, lalu kubuka kunci tombol, dan.....
Hariku bersorak riang......jiwaku bernyanyi bahagia......semua terasa indah malam itu, sebuah pesan dari gadis yang kurindu hadir, andai saja aku seorang musisi, tentu aku akan mampu menciptakan sebuah lagu terindah nan bahagia, tapi sayang, aku hanya remaja biasa yang tengah hadir untuk memahami arti cinta, untuk mencari kebenaran cinta, dan yang jelas, mencoba tersenyum atas apa yang cinta berikan.....
Assalamu’alaikum....Mat mlm..! Sudah tidur pa blum mz ?
 Dengan nada lirih, aku membaca SMS dari rembulanku itu, aku menyebut gadis itu rembulan, karena bagiku dia sangat istimewa, dia tidak ubahnya sang rembulan yang bersinar setiap malam bercerita denganku beraroma kelembutannya, dia tak ubahnya sang rembulan yang selalu setia menemani malam sepiku, dan aku yakin, dia adalah rembulan terindah yang pernah Allah kirim untukku, semoga saja, dia adalah rembulan terakhir yang mampu hadir di siang dan malamku...rembulanku.......
Tak buang waktu lagi, aku langsung membalas SMS itu, aku kira dia sudah masuk ke pesantren sama seperti santri-santri lainnya, tapi ternyata dia masih pulang esok harinya, jadi aku rasa malam ini adalah malam terakhir aku bisa berbagi cerita dengan rembulanku, malam terakhir aku bisa mendengar suaranya, malam terakhir aku akan merindu dengan kelembutannya, namun terakhir ini adalah awal bagiku untuk cintaku, awal yang indah untuk rinduku..
Wa’alaikum salam ukhti....Alhamdulillah...Blom kok !
Aku tersenyum seraya mengirim pesan yang sudah kutulis rapi di layar HP, seraya menunggu balasan SMS, aku menyalakan Lap Topku, menulis beberapa catatan yang sudah berkecamuk di benakku sejak lusa, tepatnya sejak kerinduanku yang terssimpan lama kambali hadir, rindu untuk rembulanku.
Kok lom tdur....mz lg ngapa ?
Ehm..mz lagi nulis aja......
Nulis apa mz ?
Ehm..nliz cerpen....
Cerpen buat siapa ?
Aku diam, aku tak bisa memberi tahu untuk siapa aku menulis cerpen ini, yang jelas cerpen ini untuk gadis terindahku, gadis yang selalu mengusir malam sepiku, gadis yang selalu menemaniku dengan doa cintanya.
Mz...kok diem...! ketiduran ya......
Sebuah SMS kembali masuk, aku diam, ada sebersit rasa kagum dalam hatiku, kagum yang semakin yakin bahwa gadis ini adalah rembulanku, semua yang dia miliki adalah keindahan, semua yang ia tampakkan dalam perjalanan hidupnya adalah kesempurnaan, dan aku semakin yakin, bahwa dia memang rembulanku, rembulan yang kan kupinang dengan kalam-kalam cintaNYa...amin...
5f....mz lgi khusyuk...he..he..he.
Ow......jd q nganggu ya !!
Ndak kok..justru......
Justru apa ?
Aku kembali diam, aku tak ingin melanjutkannya....tapi apa mau dikata.....hati telah bersikeras untuk kembali mengungkap rindu itu.....dan dengan cepat jari jariku menekan key pad Hp, sebuah pesan akhirnya mendeklamasikan semua rindu itu, mendeklamasikan cinta disaksian beribu-ribu malaikat malam itu, di malam indah itu, di malam perpisahan.
Justru kamulah yang hadir menjadi ide terindah dalam catatan ini..
Kamulah yang menjadi sajak termanis yang tertuai..
Kamulah catatan sempurna yang mampu aku ukir hingga saat ini...
Kumohon...Tetaplah menjadi rembulanku....dan jangan tinggalkan aku....
Aku diam seraya mematikan Lap Top-ku, perasaanku haru, rindu dalam jiwa ini semakin menggebu, dan malam itu akhirnya aku mampu terlelap tenang usai melaksanakan shalat tahajjud dan membaca Qur’an, usai setelah sebuah SMS kuterima dan kubaca penuh bahagia...
Insya Allah Mz...Aku akan menjadi rembulanmu...


Erdianz El_Qudzy. Catatan untuk rembulanku......

0 komentar: