sebuah catatan untuk rembulan...... |
Senja dengan semburat air mata lusa...
Masih menyisakan sebuah rangkaian kisah yang
sangat sulit terlupa.
Kisah tentang senyuman...
Canda tawa....
Bahagia...Hingga sampai semua itu terhapus
sempurna karena duka yang hadir...
Aku mengenalmu sebagai sahabat...
Sahabat yang sangat kucintai..
Sampai akhirnya aku membencimu...
Membenci karena luka yang engkau hadirkan
dalam jiwaku yang rapuh..
Namun aku sadari....Kau menghadirkan luka itu
karena keegoisanku...
Dan aku mengalah...Kubiarkan luka itu
menguburku dalam catatan air matanya..
“ Uwahhhhh..!” aku menguap pelan seraya
meletakkan pena di atas meja. Meregangkan otot pergelangan tanganku yang
lumayan letih usai mencoret lembaran-lembaran kertas yang seharusnya terisi
tugas kuliah, tapi malam itu memang terasa berat bagiku, malam yang kembali
mengisahkan perjalanan hidupku, khususnya perjalanan cintaku yang penuh misteri
dan tiada akhir, bahkan hingga saat ini aku belum benar-benar mengerti akan
arti cinta yang hadir dalam hidupku, terutama cintaku untuk dua gadis yang
berbeda, dua gadis yang telah menjadi sahabat baik, dua gadis yang selalu
bersama kapan dan dimanapun. Aku rasa, aku tidak mau menghancurkan persahabatan
mereka, aku ingin mereka kembali seperti dulu, bahkan mungkin saja, usai aku
menulis keresahan yang hadir dalam jiwaku karena cinta, aku akan segera berdoa
agar aku bisa segera menghilang dari hidup kedua gadis itu, menghilang
selamanya, tidak hanya di dalam kehidupan dunia ini, tapi dalam memory mereka,
karena aku tidak ingin melukai dua gadis itu, aku tidak ingin ada air mata yang
kembali menetes karena kesalahanku, walau semua telah terlanjur, aku berharap,
semua akan berakhir indah. Semoga saja.....
“ Tit...Tit..!” baru saja aku mau menutup
bukuku, merapikan pena lalu meletakkannya di atas meja belajarku, sebuah nada SMS
kembali hadir memgusir sepi malam ini. Ada sebuah harapan kecil yang langsung
meluncur cepat di dalam hatiku, sebuah harapan semoga SMS itu dari orang yang
kurindu malam ini, rembulanku...
Dengan cepat aku segera mengambil Hpku yang
tergeletak tanpa sahabat di atas rajang, lalu kubuka kunci tombol, dan.....
Hariku bersorak riang......jiwaku bernyanyi
bahagia......semua terasa indah malam itu, sebuah pesan dari gadis yang kurindu
hadir, andai saja aku seorang musisi, tentu aku akan mampu menciptakan sebuah
lagu terindah nan bahagia, tapi sayang, aku hanya remaja biasa yang tengah
hadir untuk memahami arti cinta, untuk mencari kebenaran cinta, dan yang jelas,
mencoba tersenyum atas apa yang cinta berikan.....
Assalamu’alaikum....Mat mlm..! Sudah tidur pa blum mz
?
Dengan
nada lirih, aku membaca SMS dari rembulanku itu, aku menyebut gadis itu
rembulan, karena bagiku dia sangat istimewa, dia tidak ubahnya sang rembulan
yang bersinar setiap malam bercerita denganku beraroma kelembutannya, dia tak
ubahnya sang rembulan yang selalu setia menemani malam sepiku, dan aku yakin,
dia adalah rembulan terindah yang pernah Allah kirim untukku, semoga saja, dia
adalah rembulan terakhir yang mampu hadir di siang dan malamku...rembulanku.......
Tak buang waktu lagi, aku langsung membalas SMS
itu, aku kira dia sudah masuk ke pesantren sama seperti santri-santri lainnya,
tapi ternyata dia masih pulang esok harinya, jadi aku rasa malam ini adalah
malam terakhir aku bisa berbagi cerita dengan rembulanku, malam terakhir aku
bisa mendengar suaranya, malam terakhir aku akan merindu dengan kelembutannya,
namun terakhir ini adalah awal bagiku untuk cintaku, awal yang indah untuk
rinduku..
Wa’alaikum salam ukhti....Alhamdulillah...Blom kok
!
Aku tersenyum seraya mengirim pesan yang sudah
kutulis rapi di layar HP, seraya menunggu balasan SMS, aku menyalakan Lap Topku,
menulis beberapa catatan yang sudah berkecamuk di benakku sejak lusa, tepatnya
sejak kerinduanku yang terssimpan lama kambali hadir, rindu untuk rembulanku.
Kok lom
tdur....mz lg ngapa ?
Ehm..mz
lagi nulis aja......
Nulis
apa mz ?
Ehm..nliz
cerpen....
Cerpen
buat siapa ?
Aku diam, aku tak bisa memberi tahu untuk
siapa aku menulis cerpen ini, yang jelas cerpen ini untuk gadis terindahku,
gadis yang selalu mengusir malam sepiku, gadis yang selalu menemaniku dengan
doa cintanya.
Mz...kok
diem...! ketiduran ya......
Sebuah SMS kembali masuk, aku diam, ada
sebersit rasa kagum dalam hatiku, kagum yang semakin yakin bahwa gadis ini
adalah rembulanku, semua yang dia miliki adalah keindahan, semua yang ia
tampakkan dalam perjalanan hidupnya adalah kesempurnaan, dan aku semakin yakin,
bahwa dia memang rembulanku, rembulan yang kan kupinang dengan kalam-kalam
cintaNYa...amin...
5f....mz
lgi khusyuk...he..he..he.
Ow......jd
q nganggu ya !!
Ndak
kok..justru......
Justru
apa ?
Aku kembali diam, aku tak ingin
melanjutkannya....tapi apa mau dikata.....hati telah bersikeras untuk kembali
mengungkap rindu itu.....dan dengan cepat jari jariku menekan key pad
Hp, sebuah pesan akhirnya mendeklamasikan semua rindu itu, mendeklamasikan
cinta disaksian beribu-ribu malaikat malam itu, di malam indah itu, di malam
perpisahan.
Justru kamulah
yang hadir menjadi ide terindah dalam catatan ini..
Kamulah yang
menjadi sajak termanis yang tertuai..
Kamulah
catatan sempurna yang mampu aku ukir hingga saat ini...
Kumohon...Tetaplah
menjadi rembulanku....dan jangan tinggalkan aku....
Aku diam seraya mematikan Lap Top-ku, perasaanku
haru, rindu dalam jiwa ini semakin menggebu, dan malam itu akhirnya aku mampu
terlelap tenang usai melaksanakan shalat tahajjud dan membaca Qur’an, usai
setelah sebuah SMS kuterima dan kubaca penuh bahagia...
Insya Allah
Mz...Aku akan menjadi rembulanmu...
Erdianz
El_Qudzy. Catatan untuk rembulanku......
0 komentar:
Posting Komentar