Jumat, Januari 18, 2013

Resensi Novel Air Mata Nayla

Semua orang tentu paham bahwa jodoh urusan Tuhan. Tidak ada yang tahu, siapa, kapan dan di mana jodoh tersebut. Terlepas dari takdir itu, semua orang pasti berharap orang yang dicintainya-lah yang akan menjadi jodohnya. Inilah kisah menegangkan tentang kepasrahan sejati dalam teka-teki cinta.
Novel Air Mata Nayla; Kaukah Bidadari Itu? ini menyajikan cerita tentang pertualangan cinta yang penuh misteri. Alkisah bermula saat Hanif, seorang pemuda yang mengalami amnesia sangat merasa tersiksa dan harus berjuang keras agar ingatannya kembali. Kejadiaan ini berawal ketika Hanif pergi ke Kalimantan untuk mewujudkan perjodohan yang diinginkan keluarganya. Dalam perjalanan, kapal yang ditumpangi Hanif mengalami kecelakaan  hingga membuatnya terdampar dan kehilangan segalanya termasuk ingatannya.
Beruntung masih ada orang yang berbaik hati, Pak Aziz yang menemukannya memberinya nama baru, Ahmad Leonardo. Selain mendapatkan kasih sayang layaknya anak sendiri, Hanif juga disekolahkan di salah satu sekolah terdekat. Di sekolah barunya inilah kisah baru di mulai. Hanif menemukan setitik cinta dalam dirinya. Hanif bertemu dengan seorang gadis cantik bermata indah, Nayla. Wanita tersebut selalu menghiasi hidupnya hari demi hari.
Di saat kisah cinta baru saja di mulai, ingatan  Hanif kembali hadir setelah Hanif dianiaya hingga tak sadarkan diri. Kembalinya ingatan Hanif ini harus dibayar mahal dengan hilangnya memori keluarga baru saat amnesia. Keadaan ini membuat Hanif berada dalam suasana yang sangat membingungkan. Pilihan antara harus menjalani perintah dari keluarganya dan menjalani hari-hari indah saat bersama keluarga barunya.
Bayangan tentang Nayla pun belum juga dapat hilang dari benak Hanif, entah kenapa air mata yang meleleh dari kelopak mata gadis itu membuat Hanif terus membeku dalam ketakutan. Hati kecil yang tengah sepi selalu berbisik dalam takut (halaman 156). Air mata Nayla membuat Hanif sadar bahwa ia sangat mencintai Nayla, hingga tak sampai hati meninggalkannya begitu saja untuk menjemput bidadari lain yang belum pernah ia temui. Kekuatan cinta di balik air mata Nayla Inilah menjadikan Ardiansha mengabadikannya dalam judul novel ini.
Di sinilah ujian paling berat bagi Hanif dalam pengalaman cintanya. Ia dihadapkan pada dua pilihan, antara memilih Nayla atau wanita yang dijodohkan oleh orang tuanya. Ia harus memilih harus taat kepada keinginan orang tuanya atau mempertahankan cintanya bersama Nayla. Perasaan bersalah selalu menggeluti pikiran Hanif kepada Nayla karena telah mengenal dan mencintainya. Akhirnya ia memutuskan untuk meminta maaf kepada gadis bermata indah itu karena harus meninggalkannya. Permintaan maaf Hanif dibalas dengan kata sayang dari Nayla yang diiringi linangan air mata (halaman 194-196).
Berbekal keyakinan dalam hati, tawakkal, kepasrahan, dan berserah diri kepada Sang Pemilik Jagad Raya, Hanif akhirnya memilih berangkat ke rumah kyai Jazuli, ayah dari Neng Afiya, wanita yang dijodohkan oleh keluarganya. Di sinilah buah dari kepasrahan Hanif dalam teka-teki cinta yang dihadapinya mulai nampak. Yakni sebuah kejutan menggemberikan bagi Hanif.
Tiba saatnya yang ditunggu-tunggu, Hanif bertemu Neng Afiya yang akan menjadi pendamping hidupnya kelak. Bergetar hati Hanif saat pandangannya beradu dengan calon bidadarinya yang akan menjadi pelengkap separuh imannya. Bibirnya membisu bahagia, hatinya tak berhenti bertasbih. Seakan mimpi, pandangan Hanif masih terpaku pada sosok anggun nan bersinar wajahnya. Ingatannya langsung mundur mencari nama gadis bermata indah Afiyatul Naylaturrahmah, gadis yang dicintainya itu ternyata gadis yang dijodohkan oleh keluarganya (halaman 314-316).
Pada intinya, novel ini mengajak para pembaca semua untuk memahami hakikat kepasrahan cinta. Di balik kepasrahan sejati inilah terdapat hikmah dan buah kebaikan yang sangat rahasia. Tak ada orang yang tahu, hingga waktunya tiba, ia akan datang dengan tanpa terduga. Banyak sisi positif  yang disajikan dari novel setebal 320 halaman ini. Dengan diiringi bait-bait puisi yang sangat memukau membuat novel ini sangat dianjurkan untuk dibaca.
_______________________________

Judul buku : Air Mata Nayla; Kaukah Bidadari Itu?
Penulis  : Muhamad Ardiansha el-Zhemary
Penerbit : Najah
Cetakan I : Okteober 2012
Tebal  : 320 halaman
ISBN  : 978-602-7641-73-0
Peresensi : Rahmah Farihatus Sholihah, penikmat buku tinggal di Batu Jatim

0 komentar: