Semua orang tentu paham bahwa jodoh urusan Tuhan. Tidak ada yang
tahu, siapa, kapan dan di mana jodoh tersebut. Terlepas dari takdir itu,
semua orang pasti berharap orang yang dicintainya-lah yang akan menjadi
jodohnya. Inilah kisah menegangkan tentang kepasrahan sejati dalam
teka-teki cinta.
Novel Air Mata Nayla; Kaukah Bidadari Itu? ini menyajikan cerita
tentang pertualangan cinta yang penuh misteri. Alkisah bermula saat
Hanif, seorang pemuda yang mengalami amnesia sangat merasa tersiksa dan
harus berjuang keras agar ingatannya kembali. Kejadiaan ini berawal
ketika Hanif pergi ke Kalimantan untuk mewujudkan perjodohan yang
diinginkan keluarganya. Dalam perjalanan, kapal yang ditumpangi Hanif
mengalami kecelakaan hingga membuatnya terdampar dan kehilangan
segalanya termasuk ingatannya.
Beruntung masih ada orang yang berbaik hati, Pak Aziz yang
menemukannya memberinya nama baru, Ahmad Leonardo. Selain mendapatkan
kasih sayang layaknya anak sendiri, Hanif juga disekolahkan di salah
satu sekolah terdekat. Di sekolah barunya inilah kisah baru di mulai.
Hanif menemukan setitik cinta dalam dirinya. Hanif bertemu dengan
seorang gadis cantik bermata indah, Nayla. Wanita tersebut selalu
menghiasi hidupnya hari demi hari.
Di saat kisah cinta baru saja di mulai, ingatan Hanif kembali hadir
setelah Hanif dianiaya hingga tak sadarkan diri. Kembalinya ingatan
Hanif ini harus dibayar mahal dengan hilangnya memori keluarga baru saat
amnesia. Keadaan ini membuat Hanif berada dalam suasana yang sangat
membingungkan. Pilihan antara harus menjalani perintah dari keluarganya
dan menjalani hari-hari indah saat bersama keluarga barunya.
Bayangan tentang Nayla pun belum juga dapat hilang dari benak Hanif,
entah kenapa air mata yang meleleh dari kelopak mata gadis itu membuat
Hanif terus membeku dalam ketakutan. Hati kecil yang tengah sepi selalu
berbisik dalam takut (halaman 156). Air mata Nayla membuat Hanif sadar
bahwa ia sangat mencintai Nayla, hingga tak sampai hati meninggalkannya
begitu saja untuk menjemput bidadari lain yang belum pernah ia temui.
Kekuatan cinta di balik air mata Nayla Inilah menjadikan Ardiansha
mengabadikannya dalam judul novel ini.
Di sinilah ujian paling berat bagi Hanif dalam pengalaman cintanya.
Ia dihadapkan pada dua pilihan, antara memilih Nayla atau wanita yang
dijodohkan oleh orang tuanya. Ia harus memilih harus taat kepada
keinginan orang tuanya atau mempertahankan cintanya bersama Nayla.
Perasaan bersalah selalu menggeluti pikiran Hanif kepada Nayla karena
telah mengenal dan mencintainya. Akhirnya ia memutuskan untuk meminta
maaf kepada gadis bermata indah itu karena harus meninggalkannya.
Permintaan maaf Hanif dibalas dengan kata sayang dari Nayla yang
diiringi linangan air mata (halaman 194-196).
Berbekal keyakinan dalam hati, tawakkal, kepasrahan, dan berserah
diri kepada Sang Pemilik Jagad Raya, Hanif akhirnya memilih berangkat ke
rumah kyai Jazuli, ayah dari Neng Afiya, wanita yang dijodohkan oleh
keluarganya. Di sinilah buah dari kepasrahan Hanif dalam teka-teki cinta
yang dihadapinya mulai nampak. Yakni sebuah kejutan menggemberikan bagi
Hanif.
Tiba saatnya yang ditunggu-tunggu, Hanif bertemu Neng Afiya yang akan
menjadi pendamping hidupnya kelak. Bergetar hati Hanif saat
pandangannya beradu dengan calon bidadarinya yang akan menjadi pelengkap
separuh imannya. Bibirnya membisu bahagia, hatinya tak berhenti
bertasbih. Seakan mimpi, pandangan Hanif masih terpaku pada sosok anggun
nan bersinar wajahnya. Ingatannya langsung mundur mencari nama gadis
bermata indah Afiyatul Naylaturrahmah, gadis yang dicintainya itu
ternyata gadis yang dijodohkan oleh keluarganya (halaman 314-316).
Pada intinya, novel ini mengajak para pembaca semua untuk memahami
hakikat kepasrahan cinta. Di balik kepasrahan sejati inilah terdapat
hikmah dan buah kebaikan yang sangat rahasia. Tak ada orang yang tahu,
hingga waktunya tiba, ia akan datang dengan tanpa terduga. Banyak sisi
positif yang disajikan dari novel setebal 320 halaman ini. Dengan
diiringi bait-bait puisi yang sangat memukau membuat novel ini sangat
dianjurkan untuk dibaca.
_______________________________
Judul buku : Air Mata Nayla; Kaukah Bidadari Itu?
Penulis : Muhamad Ardiansha el-Zhemary
Penerbit : Najah
Cetakan I : Okteober 2012
Tebal : 320 halaman
ISBN : 978-602-7641-73-0
Peresensi : Rahmah Farihatus Sholihah, penikmat buku tinggal di Batu Jatim
0 komentar:
Posting Komentar