Kamis, Februari 23, 2012

Pak jo

PBSI 2010 saat Safari Ramadhan

2 hati

saat engkau ?

By : ibnu syamari
aku ingat pagi tadi....
saat engkau menyapaku
seraya tersenyum..
sebuah senyuman indah yang tak akan kulupa...
aku kira...
sejak lusa aku tak ingin mengenal cinta...
aku tak ingin lagi bermain dengan rindu...
dan aku tak ingin membuang waktuku...
hanya untuk seseorang yang mengukir nama dalam jiwa ini...
namun aku salah..
aku keliru...
aku tak bisa munafiqi hatiku ini... 
kalau aku merindumu..
kalau aku mencintaimu..
dan aku ingin engkau selalu
ada di sini...
menemani dan bercanda bersamaku...


STAIDA 22 Feb 2012. saat pertemuan kecil yang membuat aku merindu.

Rabu, Februari 22, 2012

Lowongan kerja buat penulis

Posted on Sunday, November 21, 2010 by Erlina AyuBuat yang suka nulis, ada info bagus nih. Apalagi bisa dikerjain dari rumah. Ayo, coba :)

Dicari
Penulis Profesional

Job Description
Menulis artikel populer, how to, self help, referensi untuk media online besar di Indonesia

Salary
About $200 USD – $400 USD / month

Lain-lain
Boleh bekerja di rumah, tidak di kantor

Persyaratan:

1. Senang membaca buku
2. Memiliki kemahiran menulis, sesuai kaidah yang benar
3. Disenangi dari latar belakang jurnalistik, editing, dan sastra
4. Disukai yang aktif di dunia penulisan: pers kampus, blogger, komunitas baca-tulis, dan semacamnya
5. Bagi yang lulus seleksi akan mengikuti masa training di kantor kami selama 2 minggu

Kirim aplikasi + CV + portofolio Anda (contoh tulisan nonfiksi) ke:

Re! Media Service

Kompleks Binamarga Jl. Golf 3 No. C9, Ujungberung – Bandung 40294

Atau via email, ke hrd.remediaservice@gmail.com

Bagi yang lulus tes akan ikut training penulisan selama 2 minggu

aku ?


aku mencintaimu...
hanya ini yang ingin aku tuai...
aku mencintaimu...
hanya ini yang aku deklamasikan pada malam...
aku merindumu....
hanya ini aku dan diriku....
yang cinta dan rindu....
dan aku...
aku..
aku..
tanpa kamu ?

0.17 wib.

Senin, Februari 20, 2012

hanya ingin


sudah kudendangkan sebuah lagu...
ungkapan aku yang ingin mengenalnya..
sudah kutuaikan sebuah sajak..
pengganti hati yang merindu karenamu....
sudha kulukiskan sebuah karya terindah....
namun tak pernah bisa seindah senyuman ayumu..
dan aku tahu..
aku hanya ingin diam..
melebur bersama sejuta rasa yang menghantui...

senyuman lusa

sudah seperti lusa....
kau hadir dalam seuntai senyum yang tak kupahami...
entah apa itu ?
yang jelas saat senja itu..
aku terdiam..
terdiam dalam sesak yang menghujam...
aku tahu..
kau bukanlah seorang bidadari....
kau juga bukan seorang putri yang menjadi pujaan...
kau hanya gadis biasa dengan sikap anggunmu..
namun ketahuilah....
sebuah hati telah terperangkap disana....
menanti.......
dan berharap.....
kamu akan mengerti tentang sebuah catatan kerinduan ini..
dna sya'ir sederhana ini tercipta untuk yang terindah...
untukmu dengan senyuman yang tiada akan tergantikan.....

Blokagung. 20 feb 2012. di masid darussalam. ibnu syamari

Jumat, Februari 17, 2012

menatap langit

melihat senyumanmu...
membawaku jauh..
entah kemana ?aku tak mengerti...
yang jelas sesuatu itu indah..
dan sempurna...
sesuatu yang membuat jiwa ini berdesir..
sebuah desiran yang lembut
beriring dengan sejuta syair cinta..
dan dengan senyumanmulah...
kini aku menatap langit....
mengukirkan kerinduanku...
kerinduanku pada sosok ayumu...
wahai sang bidadari.....

Untuk gadis anggun berkerudung hitam. Perpus As syafa'ah STAIDA. Kamis saat sibuk mengambil kartu ujian. 

Kamis, Februari 16, 2012

Cukup bagiku

aku menatapmu..
cukup bagiku untuk melepas kerinduan ini...
bening bola matamu membias lembut..
cukup bagiku untuk tersenyum pagi itu..
bersiap menjalani hari..
terima kasih..
karena hadirmu telah cerahkanku..
terima kasih..
karena cukup bagiku mencintaimu..
agar aku bisa lebih tegar dan kokoh untuk saat ini...
esok..dan yang akan datang...

Rabu, Februari 15, 2012

Kisah kecilku


terkadang kenangan terindahpun begitu mudah tuk kita lupakan,,akan tetapi terkadang kenangan pahit justru sulit tuk kita singkirkan dari memory kita,,,namun semua kan menjadi indah bila kita menghadapinya dengan senyuman


dulu
saat aku pertama mengenal cinta, aku sama sekali tak mengerti apa itu cinta dan yang aku tau hanya satu, aku hanya ingin selalu di sampingnya dan menjaganya,he,he,he aduh aku juga masih bingung sebenarnya cinta itu apa to?

25/12/10
Sebait Janji untuk Sahabat

Waktu yang indah, saat aku terlintas bersama angan tuk lebih mengenalmu..kau adalah sahabat terbaik dalam sepanjang perjalananku, kisah yang kulalui denganmu serasa tak akan pernah habis di kenang sejarah, kau membuat aku berarti dan lebih mengerti akan arti hidup. Andai aku bisa, aku ingin selalu bersamamu wahai sahabatku, tapi sayang suatu hari nanti akan ada perpisahan di antara kita, perpisahan yang sama sekali tidak aku inginkan. Kita akan berpisah dengan jalan hidup kita masing-maisng, andai bisa, aku ingin sejalan denganmu, tapi langkah ku terlanjur menyusur jauh, dan aku tau perpisahan itu akan terjadi.
Tapi sahabat…
Ingatlah, walau setiap ada pertemuan pasti ada perpisahan, aku selalu berdoa untukmu, kita akan bisa selalu bersama, merintis hari esok, menuju cita dan harapan kita, melewati goresan takdir berdua, kau dan aku, karena kau adalah sahabatku, dan inilah janjiku, aku akan selalu mencoba ada untukmu walau hanya dalam mimpi, kau tak akan pernah terhapus dalam kenanganku, karena kau terindah.

ibnu samary. Di kantor MkD.07/10/10.21.20 WIS

jogja. liburan sastra di perdesaan. 29/12/10


Malam ini adalah malam terakhir aku mengikuti lsdp. Berat rasanya jika aku harus berpisah dengan temen-temen aku, adi , andi, selvi, ridwan, indra mbak azrie dan temen-teman lsdp lain gak mungkin bisa aku sebutkan satu persatu. Ya allah pertemukanlah kami dalam majlis yang kau ridhai, amin.

ibnu samary.
 
Lentingan nada sunyi yang kau mainkan
Tak mampu mengusik hatiku yang sunyi
Hanya seringa dusta yang datang
Dan aku tahu, kebimbangan ini merusak
Sesal hilang
Ku harap semua cepat berakhir dan sirna

Ibnus amary. Di gerbong


2 febuari

Aduh jam tambahan lagi..
Kapan liburnya ? tapi gak pa2, pagi ni aku mau ketemuan ma seseorang yang sangat berharga di dalam hatiku, wah aku kok jadi gak sabar ya. Ya Allah semoga pertemuan ini menjadi awal yang baik.
Kerudung hitam, baju hitam, hal itulah yang pertama kali aku lihat dari sosoknya, matanya begitu teduh dan bening. Ada rindu di dalam hatiku, ya allah ampuni hamba.
Dia begitu sempurna, akankah aku bisa menggapainya.?
Oh iya pertemuan tadi siang benar-benar membuat semua berubah, aku harus bisa, ya aku akan menghapal al-Quran, untuk ayah dan ibu.
Kamulah bidadari, andai kamu membaca tulisn ini aku harap kamu tersenyum, tapi...? aku tak berharap banyak. Sudah selamat malam.

Ibnu_samary al faqir ilarahmatillah.


Terima Kasih Telah Ajari Aku



Pagi telah datang berhias sinar kuning sang mentari, angin berhembus, berlari mencumbui dedaunan dan ranting-ranting pepohonan, sehingga ranting-ranting itu seperti malambai-lambai pada setiap mahluk yang kebetulan lewat di sampingnya, sungguh sebuah pemandangan yang sangat dramatis.
Mungkin itu juga yang di lihat dan dirasakan sulis, gadis itu terus melangkah menuju sekolah impiannya, tampak sesekali sulis membenahi kerudung almameter yang biasa dia kenakan saat hari senin dan selasa, tapi hari ini berbeda dengan hari senin dan selasa yang lainnya, hari ini adalah hari yang sangat dia tunggu, hari penentu untuk masa depannya
Ujian nasional, ujian inilah yang akan dia hadapi hari ini, semua telah dia siapkan jauh-jauh hari sebelum ujian baik secara mental maupun batin . dia tidak mau kenangan pahitnya tahun lalu akan terulang kembali, mengingat kenangan itu selalu membuatnya meneteskan airmata, meninggalkan penyesalan dan kesedihan yang sangat dalam.
Dia masih ingat, kenangan itu, dimana dia menangis sedih bersama 12 teman lainnya, karena saat itu, dia bersama ke12 temannya di fonis tidak lulus ujian nasional, semenjak itulah tidak hanya air mata yang terus ada hingga sekarang, bahkan penyesalan terus membayangi tiap langkah kakinya.
Dari pengalaman kegagalan itulah, sulis lebih berfikir kedepan, dia rela sekolah satu tahun lagi hanya untuk bertujuan mengikuti ujian nasional dan lulus sesuai harapanya. Sekolah yang seharusnya dia tempuh 3 tahun menjadi 4 tahun. Dia sadari akan hal itu, hal yang tidak akan dia lupakan sepanjang hidupnya.
Sejak kenangan pahit itu terjadi pada dirinya, dia menjadi lebih siap untuk semua yang akan dihadapinya hari esok, bahkan dengan adanya kenangan itulah ia menjadi mengerti akan arti sebuah kegagalan dan keberhasilan, sebuah keberhasilan yang tentu sangat di impikan setiap manusia yang memiliki akal dan pikiran, begitu juga sulis, dia benar-benar ingin berhasil, bahkan dia telah mempersiapkan dengan matang semua yang berkaitan dengan ujian nasional, ujian yang akan dia hadapi hari ini. Dia yakin dia bisa dan dia memang harus bisa.
Sulis berhenti sejenak memandang sekeliling suasana sekolahnya, sedikit berbeda, atau bahkan berubah total, dulu gedung pendidikan yang bercat putih berubah menjadi kuning tua, dua batang pohon pinang yang berdiri kokoh tepat di depan gedung telah hilang tanpa bekas, bahkan bekas tanah yang dulu menjadi temapt pohon itu tumbuh telah di tutup paping. Seiring waktu semua memang harus berubah, entah itu secara sadar maupun tidak, begitu juga dia, dia memang harus berubah, yang pasti berubah menjadi lebih baik. Sulis tersenyum kecil mengingat semua kenangannya di sekolah, tapi masih ada sepercik penyesalan yang masih terbesit dalam hatinya, dan mungkin penyesalan itu akan sedikit hilang andai dia bisa menggapai apa yang dia harapkan sekarang, menjadi yang terbaik, itulah cita-citanya.
Dia kembali melangkah seraya menebar senyum kepada setiap teman-temanya yang lewat mendahuluinya maupun teman-teman yang berada di depannya. Tapi tiba-tiba kegelisahan menghampirinya, kegelisahan yang tiba-tiba datang saat dia melihat ruangan ujian. Ia mencoba menenangkan pikirannya yang gelisah, ia terus mencoba dan mencoba.
“ Mbak sulis enteni kulo !” . ulfa, salah satu teman sekelas sulis memangilnya. Sulis berhenti sejenak, menoleh dan tersenyum.
Mbak itulah panggilan akrab sulis, hampir semua teman sekelasnya memanggil namanya dengan imbuhan mbak, teman-teman yang dulu merupakan adik kelasnya, mungkin mereka memanggilnya mbak karena alasan itu.
“ Ayo fa, cepetan !”. balas sulis datar. Ulfa bergegas menghampiri sulis.
“ Gimana mbak udah siap ?”.
“ Insya Allah udah siap, kan siap gak siap kita memang harus siap, mau gimanan lagi, kalau kita gak siap kan sama aja bohong, untuk apa kita sekolah, iya kan fa!”. Lanjut sulis bijaksana seraya tersenyum kecil.
Ulfa mengangguk faham.
“ Trus kamu sendiri gimana fa ?”. sulis balik bertanya.
“ Yo sami mawon mbak, ngeh lak di bilang siap ngeh siap, mboten ngeh pripon, pokok e siap mboten siap yo harus siap. !” balas ulfa mantap. Sorot matanya begitu tajam, raut wajah ayunya memancarkan semangat yang sangat membara, semangat yang terkadang membuat sulis iri, iri kenapa dia tidak memiliki semangat yang membara seperti itu. Tapi sulis sangat bersyukur memiliki sahabat yang selalu memberinya semangat setiap saat. Sahabat yang terbaik baginya.
Mereka terus berbicara sambil berjalan menuju ruangan ujian yang  berada di gedung pendidikan IV, ruangan yang sempat membuat kecemasan dalam hati sulis. Mereka terus melangkah. Sesekali terdengar mereka membicarakan persiapan-persiapan yang telah mereka lakukan.

07.30 W.I.B
Bel petanda ujian telah berbunyi, sulis, ulfa dan juga siswi lainya bersiap-siap memasuki ruang ujian, tapi sebelum mreka masuk, semua siwi mendapat intruksi dari kepala sekolah tentang hal-hal yang berkaitan dengan ujian agar tidak terjadi kesalahan, setelah intruksi selesai mereka berdoa bersama dan kemudian memasuki ruangan bergantian, walaupun ada juga yang tidak sabar yang tiba-tiba menyerobot masuk.
Para siswi itu duduk di tempat yang nomor bangkunya sesuai dengan kartu ujianya, selang beberapa menit mereka berdoa untuk yang kedua kalinya, tapi ada yang aneh dengan sulis, walaupun doa bersama teman-temanya telah usai, dia terus berdoa tanpa henti sampai akhirya dua orang pengawas ujian memasuki ruangan ujian, duduk dan kemudian membacakan aturan dan juga hal-hal penting yang berkaitan dengan ujian nasional.mulai dari nomor peserta sampai pengisian LJK yang tepat dan benar.
Sulis terdiam, dia tiada pernah berhenti menyebut nama dzat yang telah membuatnya bisa mengikuti ujian hari ini, berkali-kali ia bersyukur.
“ Bismillah Hirrahmanirrahim !” sulis menyentuh lembaran LJK dengan tenang. Di tatapnya lembaran LJK yang berwarna putih terdapat garis dan juga bulatan berwarna merah muda keputih-putihan, dengan sangat hati-hati dia mulai mengisi lembaran LJK yang telah menjadi haknya. Jantungnya berdegup kencang mengiringi gerakan pensil 2b miliknya.
“ Kerjakan yang teliti dan benar ya, biar lulus dengan nilai yang memuaskan!”. Ujar salah satu penjaga yang mengenakan kacamata, seraya membagikan soal yang terdiri dari dua jenis soal, paket B dan paket A.
“ Deg!”. Jantung sulis berdegup semakin kencang saat beberapa lembaran soal yang masih kelihatan rapi telah terletak di atas mejanya, tenang, sunyi, seperti memaksanya untuk segera membuka dan mengerjakannya, tapi dia segera menyelesaikan LJK yang belum di isi sambil sesekali melirik lembaran soal yang terus melambai-lambai padanya.
“ mbak !”. ulfa memanggil sulis lirih, sulis tersenyum seraya mengacungkan jempol.
Sulis kembali memfokuskan pada lembaran LJK miliknya,setelah selaesai mengisi LJK, tangannya terus bergerak pelan menyentuh lembaran soal ujian, dia terus berdoa tiada henti mengiringi gerakan jari-jemarinya yang sudah tidak sabar membuka lembaran demi lembaran dan langsung mengerjakanya serta lulus dengan nilai terbaik.  Dia benar-benar tidak sabar.
“ Ya Allah hanya padaMU hamba berserah diri !”. gumam sulis seraya membuka halaman pertama soal ujian. Ia tersenyum kecil, Dia kemudian menari nafas pelan dan  mulai mengerjakan soal ujian, tangannya terus bergerak seiring waktu dan doa.

Satu bulan lebih setelah ujian nasional 

Malam yang sunyi, sulis duduk di temani sang rembulan yang tersenyum manis menyapanya ramah, rembulan itu sepertinya tidak tau apa yang sedang di alami sulis, ketakutan, kekhawatiran dan kegembiraan, semua rasa itu bercampur dalam diri sulis, mebuatnya bingung, tak tentu arah.
Tapi sulis lama-lama merasa aneh kenapa rembulan itu terus tersenyum padanya. Apa bulan itu tidak tahu bahwa besok adalah pengumuman hasil ujian nasional semua siswa-siswi se-Indonesia .
Tentu malam ini hampir semua siswa-siswi kelas tiga berdoa habis-habisan, menyerahkan semua pada YME, Dzat yang telah mengariskan garis takdir mereka, garis takdir sebuah kelulusan atau justru sebaliknya. Ya semua hanya bisa berusaha dan berdoa, semua keputusan ada di tanganNYA.
Begitu juga sulis, di depan teras asramanya yang mulai terasa dingin karena angin malam yang berhembus semakin kencang. Ia segera berdiri dan masuk kamar karena tidak betah dengan hawa dingin yang menusuk tulang rusuknya. Ia segera mengambil peralatan shalatnya dan juga sebuah tasbih yang pernah di belikan ibunya dulu, saat ia pertama kali datang dan menjadi santri di pondok Darussalam.
Dengan langkah santai ia menuju masjid, yang merupakan rumah Allah, tempat berkumpulnya orang-orang islam, tempat untuk dia berserah dan memasrahkan semua padaNYA.
Sulis menatap langit yang berwarna hitam pekat, dia benar-benar heran melihat bulan itu terus tersenyum padanya, bahkan kali ini tidak hanya bulan, bahkan bintang-bintang yang barusan bermunculan juga terenyum padanya. Ia semakin bingung, apa mereka tau apa yang akan terjadi besok, ah mereka hanya benda mati, mereka tidak tahu apa itu takut, mana mungkin mereka tersenyum, sulis mencoba membuang semua khayalannya.
Dia terus melangkah, menuju masjid untuk menyerahkan semuannya padaNYA , pada Dzat yang telah menciptakan bumi dan isinya, dan yang telah memberikan nikmat yang tiada terkira, nikmat yang tidak akan cukup atau bisa dihitung, walau laut menjadi tinta dan ranting-ranting pohon menjadi penanya, Allahu Akbar.


Matahari pagi telah keluar dari peraduanya, menebar sejuta benih kehidupan. Pagi itu juga sulis dan ulfa telah bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah, hati mereka berdua sangat berdebar-debar, sesekali mereka tampak bersendau gurau untuk mengusir rasa cemas yang menyelimuti mereka.
“ Kulo kok nderedeg yo mbak,”. Ujar ulfa seraya memegang tangan sulis.
“ Wes to tenang wae, semua lancar kok, lulus-lulus!” balas sulis tenang mencoba menutupi kegelisahan yang juga di alaminya.
“ Mbak kok tenang wae to!” ulfa heran melihat sulis.
“ Ya semua dah mbak pasrahkan pada Allah, mbak udah banyak belajar dari pengalaman mbak.”
“ Oh !, semoga kita semua bisa lulus ya mbak”.
“ Amin!”. Ulfa dan sulis serentak mengusapkan kedua telapak tangan mereka ke wajah mereka.
“ Wah udah sampai perasaanku kok tambah nderedeg yo !” ujar ulfa cemas. Ulfa menatap sulis.” Kenapa mbak?”. Lanjut ulfa membubarkan lamunan sulis.
“ Ndak ada apa-apa kok, mbak cuma ingat masa lalu”.
“ Masa lalu di buang aja, tapi jangan semua, coz ada kalanya kita bisa belajar dari pengalaman masa lalu, yak kan mbak!” sulis tersenyum mendengar nasihat dari ulfa.
“ Re’ ayo!” lita muncul dari balik lorong.” Pengummane wes di pasang!” lanjut ulfa seraya tersenyum gembira.
“ Lit gimana, lulus?”. Tanya ulfa.
“ Alhamdulillah aku lulus!” balas lita senang, wajahnya berseri-seri, memancarkan kebahagiaan yang sangat sulit di gambarkan dengan kata-kta.
“ Ayo!” sulis menarik tangan ulfa seraya berpamitan kepada lita yang masih tampak gembira dengan kelulusannya. “ selamat yo lit!” ujar ulfa dan sulis hampir bersamaan. Mereka berdua dengan cepat lenyap di tikungan lorong sekolah.
“ Ramai banget mbak, gimana?”. Ujar ulfa bingung, ketika melihat papan pengumuman penuh dengan siswi yang berdesakan. Dan yang pasti tidak mungkin untuk menerobos masuk.
“ Ya udah kita tunggu aja, mudah-mudahan lulus semunya!”
“ Amin?” . mereka berduapun menunggu seraya terus berdoa.
“ Selamat ya mbak,” tiba-tiba farid muncul dari belakang langsung manyalami sulis dan memeluknya.
“ Selamat untuk apa?”. Sulis bingung.
“ Ya selamat buat kesuksesan mbak. Wes mbak liat ja di papan pengumuman.” Balas farid sehingga membuat sulis penasaran. Ia segera berjalan menuju papan pengumuman. Ia mencoba menerobos di antara siswi-siswi yang berdesak-desakkan.
“ Ya Allah. Terima kasih, Allahu Akbar. Teman-teman aku lulus!” ujar sulis senang ketika melihat pengumuman bahwa dia lulus dengan nilai terbaik., dia langsung bersujud, air matanya meleleh membasahi kerudung putihnya.
“ terimakasih pengalaman, kau telah ajari aku tuk menjadi lebih baik.” Gumam sulis.


Pengalaman adalah guru terbijak, mungkin inilah yang menjadi landasan aku menulis cerpen ini, kerena terkadang manusia membutuhkan belajar dari pengalaman agar bisa menjadi lebih baik, tapi sepuntene kisah niki mboten sami asline katah rekayasane, yo tapi rodok mirip-mirip titik kan, ra ketang mek gor jenenge,he,he,he…



28 april 2010
By; Ardiansha al bajurry
Di; al khulusunnajah.(f.05)
Saat takror .21.18.W.I.B
No hp; 085 859 331 860.


2 untukku



2 UNTUKKU


cinta itu anugrah yang tak mungkin mudah tuk melepas kanya,walau………………………!”suara nada dering kembali menggema di telingaku,ku ambil hpku yang tergeletak kesepian,sama seperti keadaanku saat ini.
“tut…………!”baru ingin kupencet tombol jawab ,manusia pengganggu di seberang sana lebih dulu memutuskan sambungan.
“kurang ajar.!”umpatku kesal seraya meletakan kembali hp ke meja.kutatap rekat-rekat nilai-nilai rapotku yang sempat membuat aku bermain dalam dunia imajinasiku.aku ingat,saat aku sekolah dasar ,kelas 1,2,dan3,aku sama sekali belum pernah mengukir nilai dirapot merahku,alias tidak juara,maklum dipikiranku hanya ada satu hal yang tidak baik untuk dicontoh”buat apa juara yang penting kan naik kelas.!”itulah kata-kata yang selalu ku ingat untuk menjawab pertanyaan ibu saat menyuruh aku belajar agar juara kelas.
Tapi ada satu hal yang membuatku aneh ,kenapa saat aku kelas 4,aku bisa mengukir angka 2 dirapot?dan Karena apa?.
“apa mungkin karena doa kedua orang tuaku,ah!itu sudah pasti.!orang tuaku tentu mendoakan aku agar berhasil,pasti ada factor lain yang membuat aku berhasil mengukir angka2?”gumamku.kembali kutatap rapot S.D ku
,mencoba tuk mengingat memori masa kecilku yang mulai terpendam dalam tumpukan-tumpukan memori lain yang hampir memenuhi ruang pikiranku.
Perlahan-lahan memori masa kecilku seperti hadir kembali,aku ingat sesuatu yang telah menbuatku berubah jauh lebih mengerti akan arti kehidupan yang sejati yaitu kehidupan yang terbaik.
“cinta.!”lima huruf yang telah membuat aku berubah,tapi sayang,dulu aku sama sekali belum mengerti apa itu cinta,bahkan”cinta”adalah sesuatu yang asing di kehidupan kecilku,yang aku tau bahwa aku sangat menyayangi seorang gadis kecil dan aku selalu bahagia bila disampingnya,walaupun aku harus dimarahi guru matematikaku saat aku lupa mengerjakn PR gara-gara terus melamun memikirkanya.
Dia gadis yang cerdas dan cantik ,tapi bukan hal itu yang membuat ku sangat menyayanginya,ada sisi lain dari gadis itu yang membuat aku tertarik,aku tak tau apa itu,tapi yang pasti sesuatu yang memaksa aku untuk lebih mengenalnya.
Hari-haripun aku lalui untuk mencari perhatianya,agar aku lebih bisa mengenalnya.,sayang!ada suatu hal yang membuat aku minder apalagi dengan kualitas otakku yang standar.dia gadis yang terlalu cerdas aku merasa tidak pantas untuk jadi temanya.”apa aku bisa menjadi temanya?apa aku harus berubah menjadi lebih cerdas dibanding dia agar aku bisa mendekatinya?atau jangan-jangan dia malah akan menjauh dariku karna aku lebih pintar dibanding dia?”beribu pertanyaan berputar-putar di benakku.sejenak aku berfikir,akhirnya kuputuskan bahwa aku akan mengalahkanya agar ku bisa mencari perhatianya dan yang pasti lebih dekat dengan dirinya.
Sejak hari itu,kuisi hari-hariku bersama buku-buku yang biasa ku buka satu tahun sebanyak 3 kali ku buka,atau lebih tepatnya saat caturwulan saja.aku berusaha mati-matian untuk mengalahkanya,bahkan tubuh ku sering over gara-gara terlalu banyak belajar dan kurang tidur,sampai akhirnya waktu yang aku tunggu tiba yaitu saat caturwulan

Saat ujian,akupun memasuki kelas,sesekali kulirik gadis cantik yang selalu mengganggu hari-hariku.”ya allah!alangkah sempurnanya ciptaanMU!”.pujiku dalm hati.
“teng…teng………teng………………!”bel berbunyi tiga kali tanda soal akan di bagikan. .aku pun bersiap-siap
“ini soal kamu!”ujar penjaga ramah.”kerjakan yang benar ya!”lanjutnya,akupun tersenyum simpul,entah kenapa firasatku mengatakan bahwa hari ini hari baiku.setelah berdoa ku buka lembaran-demi lembaran soal mtk sambil sesekali ku lirik gadis cantik yang aku sayangi yang kebetulan duduk tidak jauh dari tempat dudukku.
Setengah jam lebih berlalu,soal telah selesai ku kerjakan aku pun kembali mengoreksi soalku,baru lima soal ku koreksi ,gadis yang ku sayangi telah mengumpulkan soal.tak mau kalah akupun berniat maju untuk mengumpulkan soal.
“baiklah aku kumpulkan!”bisikku semangat.aku pun melangkah santai menghampiri gadis yang aku sayangi,entah kenapa hatiku berdebar hebat,darahku naik turun,nafasku tak teratur,aku sama sekali tak menyangka efek rasa cintaku terlalu besar.
“alhamdulillah!”ujarku lega saat getaran hebat telah mampu aku control.
“rich……….richa!ajarin donk!”ujar salah satu temanku memanggil gadis yang aku sayang.dia hanya tersenyum membalas suara tadi.
“oh !ternyata namanya richa!”gumamku girang.aku pun tersenyum senang.kembali kutatap wajah ayu yang hampir hilang di balik pintu sambil terus melangkah keluar

2 minggu kemudian ulangan telah selesai .saat penggumuman sang juara pun tiba. hatiku berdebar saat wali kelasku memasuki ruangan sambil membawa tumpukan buku bersampul merah yang tak lain adalah rapot,tapi betapa sedihnya aku saat namaku tak disebut sebagai juara,ingin rasanya aku menangis dan berteriak””AKU BODOH!””lalu kuhantamkan kepalaku diatas tumpukan-tumpukan buku yang selama ini kupelajari.
“apakah aku terlalu bodoh untuk mengalahkanya?atau ini memang takdir!”teriakku penuh penyesalan.akupun pulang dengan sedih.

“him juara berapa?”Tanya abangku saat aku baru memasuki rumah.ingin rasanya kujawab seperti dulu”buat apa juara ,yang pentingkan naik kelas!”.tapi niatku kuurungkan.kuusap mataku yang mulai ingin meneteskan air mata.
“aku gak juara!mungkin emang udah takdir,tapi aku gk akan menyerah sampai disini!”ujarku sok bijak.itulah pertama kalinya aku mengalami kegagalan yang sangat berarti,kegagalan yang membuat aku berusaha lebih keras lagi ,kegagalan yang selama ini aku tunggu.
“aku harus bisa!”teriakku sambil meletakkan sepatu


3 bulan berlalu ,cawu 2 pun datang.semua usaha telah aku kerahkan ,tapi sayang lagi-lagi kegagalan menjemputku.tapi dibalik kegagalanku,aku masih bisa meraih 4 besar dalam kelas ,tentu hal itu membuat ku bersyukur ditambah .aku lebih dekat dengan richa atau lebih tepatnya sang pujaan hatiku.usahaku tak cukup sampai disitu .waktu bermain,ku ubah menjadi jadwal belajar.sampai saat kenaikan kelas pun tiba.sesuatu yang besar terajadi,aku berhasil mengalahkn richa,ya!walaupun hanya sebagai juara dua ,karena juara satu berhasil diraih imam supandi anak pindahan dari jatim.
Di balik kebahagiaanku ada sesuatu yang belum aku sadari.ada seseorang yang sedang menangis sedih atau lebih tepatnya sang pujaan hatiku .tak kusangka tangisan richa membuat aku ketakutan,aku takut karna aku dia menangis.rasa bersalah pun menyelimutiku ingin rasanya kudekati dia dan kutenangkan dia,tapi sayang! aku sama sekali tidak memiliki keberanian,aku terlalu lemah bila di hadapanya.


Libur panjang pun dimulai,kuisi hari-hariku dengan suka ria,memancing dengan teman-teman,sepak bola,nonton tv.dan banyak lagi aktivitas yang seru abiz.baru 3 hari aku libur,tiba-tiba rasa rinduku pada richa kembali menyiksaku,padahal libur masih 26 hari lagi,ingin rasanya aku ketemu dia,sesekali aku kesekolah ,berharap dia ada di sana,tapi nihil semua hanya angan-angan belaka.

Setelah libur genap 29 hari,aku berangkat sekolah paling awal,dengan tujuan agar aku bisa mendapatkan bangku paling depan dan bisa cepat-cepat bertemu sang pujaan hatiku.
,satu-persatu siswa-siswi kelas 5 yang baru masuk kuamati satu persatu,tapi nihil ,bahkan sampai Bel masuk berbunyi dia sama sekali belum terlihat wajah ayunya.karena semakin hebatya rasa dihati aku nekat menemui guruku untuk menanyakan tentang richa.
“pak!richa kok gak ada ya ! !kemana..?”
“richa ya !dia udah pindah sekolah ,emang kamu belum tau?”sebuah jawaban yang membuat hatiku terasa pedih dan pilu,entah kenapa seketika itu badanku menggigil,aku terjatuh saat akan memasuki kelas,badanku panas sekali,kepalaku berputar-putar,bumi serasa membenciku karna aku telah menyebabkan gadis sebaik richa telah terluka dan pergi.
7 hari aku demam tinggi,aku terlarut larut dalam kepedihan ,kadang aku berfikir kenapa dia tega meninggalkan aku tanpa suatu kenangan yang bermakna,hanya sekelibat senyum manisnya yang sering hadir dalam mimpiku.
Sejak kepergiaan richa.hari-hariku begitu sepi,aku merasa bukan lagi fahim tanpa dia,aku hanya seorang pecundang atau hanya manusia buta yang kehilangan tongkat ditanganya.sampai akhirnya aku berhasil melewati masa S.D ku dengan sukses.aku berhasil meraih juara 1,walau kadang-kadang aku kalah dan menjadi juara 2 selama ku kelas 5-6 ,tapi setiap aku juara ,di hati kecilku selalu menyalahkan angka yng tertera di rapotku.hatiku kecilku benar-benar benci dengan angka 2.tapi ada angka 2 yang sangat special bagiku.”2 FEBUARI 1992”itulah angka terindah bagiku.itulah angka dimana pujaan hatiku terlahir di bumi.dan aku akan terus belajar dan berdoa semoga suatu saat nanti ku bisa bersamanya dan menjaga dia untuk selamanya………………I MISS YOU FOREVER........!?

By: Muhammad ardiansha.
Email:ians2210@yahoo.co.id
No hp:085 859 331 860
Ponpes. Darussalam, blok agung, karang doro, tegal sari, banyuwangi, jawa timur

Kenangan SMA


 


Doa, cinta dan harapan di ujung waktu.





Ya Rabbku…


Masih adakah celah maaf untuk hamba


Akan semua rajutan dosa hamba


Masih layakkah hamba menerima ampunanMU


Atas semua guratan khilaf dan salah


Di ujung waktu ini…


Hamba hanya bisa berharap..


Ada seserpih cinta untuk hamba


Perlahan sesal menjalar sakit


Menghampiri waktu hamba


Waktu yang mulai surut padam


Di ujung asa ini


Tangis air mata tak lagi berarti


Sederet doa dan harapan


Tinggalah hiasan semu


Namun hamba tetap akan berdoa dan memohon


Bukan karena hamba takut…


Hamba hanya ingin Satu


selalu mencintaiMU sampai ujung waktu





by: ibnu samary (01.00/04/10/10/kantor MkD/)
lihat foto-foto lain, klik di sini http://www.facebook.com/home.php#!/album.php?aid=12924&id=100000006345771



Bencana Alam : Ulah Tangan Manusia atau Takdir Tuhan.


Sekilas sebagai muqadimah (pembuka) untuk memulai topik tentang bencana alam ada baiknya kita memperbanyak bersyukur karena sampai detik ini kita masih di beri kesempatan untuk menghirup segarnya udara menikmati sinar matahari pagi dan berdoalah semoga kita terhindar dari bencana yang identik dengan rasa sakit, luka dan kerusakan.
Bencana alam, sebuah fenomena yang tentunya tidak asing lagi di telinga khususnya kita sebagai warga Negara Indonesia. Berbagai bencana melanda di setiap sudut kota,mulai dari banjir , tanah longsor, gunung berapi, tsunami dan masih banyak lagi, dan yang lebih parah lagi Jakarta, ibu kota Negara Indonesia sendiri juga tak lepas dari musibah bencana alam. Dan baru-baru ini sembulan abu panas dari gunung merapi aktif sudah menjadi topik hangat di masyarakat. Lalu siapakah dalang di balik semua bencana alam yang sudah menjadi adat (kebiasaan) dalam kehidupan sekarang ini ? apakah semua yang terjadi ini sudah secara haq bil mutlaq kehendak dari sang khaliq ataukah justru sebuah azab (siksa) yang sedang kita terima atas kesalahan kita.
Banyak yang mengira bencana memang sudah dari kehendak yang di atas sehingga dengan santai para manusia tetap melakukan apapun yang mereka anggap benar padahal tanpa mereka sadari apa yang mereka lakukan adalah sebuah pelanggaran yang menyebabkan sistem alam berubah, dan hal itulah penyebab sang kahliq tidak segan-segan menurunkan bencana kepada kita agar kita sadar akan kesalahan kita, sadar dengan perbuatan kita yang telah mengganggu sistem keseimbangan yang telah di ciptakan sesempurna mungkin.
Tapi pada kenyataannya, bencana yang sering melanda hanya di anggap sebuah takdir belaka. Itulah salah satu bukti betapa kita memang layak untuk menerima bencana secara bertubi-tubi silih berganti. Dan bukankah lebih layak, jika bencana alam yang sering terjadi sekarang secara lazim di sebut azab atas kesalahan kita, kesalahan yang di mana kita telah lupa tugas utama kita di ciptakan. Bukankah manusia di ciptakan untuk menajdi seorang khalifah (pemimpin).
manusia di ciptakan untuk menjadi seorang khalifah (pemimpin) di muka bumi ini,dengan artian manusialah yang wajib secara mutlaq untuk menjaga dan melindungi alam ini agar tetap terjaga keseimbangannya. Sehingga antara alam dan ingkungan tetap terjadi keharmonisan.
Tugas manusia sebagai kahlifah tercantum jelas dalam kalamullah al-quran al- karim “ ingatlah ketika tuhanmu berfirman kepada para malaikat “ sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi” mereka berkata : “ mengapa engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji engkau dan mensucikan engkau ”tuhan berfirman ‘ sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui” (Al-baqarah ayat 30)
Tapi sangat di sayangkan, hanya segelintir saja manusia yang sadar akan tugas penciptaan mereka. Sebagian besar dari manusia justru menjadi perusak alam yang seharusnya mereka jaga dan lindungi. Contoh kecil misalnya : penebangan liar yang mulai merajalela. Bukankah penebangan liar yang sering di artikan penebangan tanpa adanya izin dari pemerintah setempat itu akan menyebabkan hutan gundul, akibatnya ketika hujan turun dan meresap ke dalam pori-pori bumi , air mengalir bebas tanpa terkendali karena sistem penyerapan air pada tanah menurun drastis dengan kurangnya atau bahkan habisnya komponen utama yang sangat penting dalam proses respirasi yaitu akar. Al hasil air yang terus bertambah dan sama sekali tidak terjadi pengurangan volume maka dengan mudah akan meluap dan banjir tidak bisa lagi terelakkan. bukankah hal itu sangat merugikan bagi manusia itu sendiri dan mahluk lain yang tidak bersalah.
Selain dari contoh di atas banyak sekali contoh lain yang mungkin bisa menjadi alasan utama kalau manusia itu layak di katakan sebagai faktor utama penyebab rusaknya sistem alam. Contoh lain, sistem ladang berpindah yang mengakibatkan intensitas hutan menurun dari tahun ke tahun, pembuangan limbah pabrik di laut mengakibatkan polusi air dan musnahkan mahluk hidup di laut maupun sekitarnya, pembuangan sampah di area sungai. Bukankah contoh-contoh dari pelanggaran di samping sudah menjadi adat bagi masyarakat sehingga dengan santai mereka merasa seolah terbebas dari kekungan rasa bersalah. Jadi pantas saja jika sang kaliq menurunkan bencana atau lebih tepatnya azab dengan tujuan memberi peringatan kepada manusia yang lupa akan tugas dan tanggung jawab mereka sebagai khalifah agar segera sadar dan segera kembali merawat alam agar keseimbangan yang sempat terganggu kembali normal.
Allah berfirman “ telah tampak kerusakan di darat dan di laut di sebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kambali (ke jalan yang benar)“ {Ar-Rum Ayat 41}.
Dari friman Allah di atas, sudah jelas bukan bahwasanya kerusakan yang terjadi di darat dan di laut adalah karena ulah tangan manusia iu sendiri. Ulah tangan dari para manusia yang telah di penuhi keserakahan dan nafsu sehingga dengan seenaknya mereka melakukan hal-hal yang membuat merusak sistem keseimbangan alam.
Sebagai taukid (penguat) nabi bersabda "Takutilah dosa, karena dosa itu akan menghancurkan kebaikan. Ada dosa yang menyebabkan rezeki tertahan, walaupun sudah dipersiapkan kepadanya". Dari hadist tersebut, sudah jelas bukan, semua kerusakan yang ada di muka bumi adalah akibat dari dosa, dosa yang terkadang tidak tersadari atau justru pura-pura lupa dan di saat kerusakan (bencana) itu datang barulah kita menyadarinya .
dalam hadist lain yang diriwayatkan oleh Bukhari, Rasulullah SAW bersabda "Manusia tidak akan binasa sebelum mereka banyak melakukan dosa". Maksiat menyebabkan longsor dan gempa bumi serta hilangnya keberkahan. Suatu kali Rasulullah SAW melewati wilayah bekas perkampungan kaum Tsamud. Beliau melarang para sahabat untuk memasukinya kecuali dalam kondisi menangis serta melarang mereka meminum airnya atau mengambil air dari sumurnya. Karena dampak sial dari maksiat terdapat dalam air. Demikian pula dampak sial maksiat pada kerusakan buah-buahan.
Dampak lain dari maksiat adalah kesialan dosa yang juga menimpa orang lain dan kendaraannya. Pelaku maksiat dan orang lain terkena sial dan efek dari dosa, sehingga banyak sekali pihak yang di rugikan dari kerusakan yang sudah merajalela sekarang ini.

Allah SWT berfirman, "Maka setiap-tiap (orang, golongan, kaum atau bangsa) Kami siksa karena dosanya.Ada di antaranya yang Kami tumpahkan hujan lebat (sampai banjir besar atau berjangkitnya penyakit), ada yang dihukum dengan suara guntur dan kilat sabung-menyabung ; ada lagi yang Kami benamkan ke dalam perut bumi; dan ada pula yang Kami tenggelamkan di tengah lautan. Semuanya itu bukanlah karena Tuhan menganiaya mereka, melainkan mereka menganianya diri sendiri" (Al Ankabut 40). Pada waktu akhir-akhir ini beruntun - runtun terjadinya bencana yang menimpa manusia. Baik di tanah air kita maupun di berbagai benua di seluruh dunia, tidak lain karena kesalahan manusia itu sendiri, semua yang terjadi adalah hasil dari keserakahan dan keegoisan manusia itu sendiri. “.
Dengan mata terbuka.kalau kita meninju dari firman allah dan hadist di atas sudah tidak di ragukan lagi semua bencana yang terjadi baik di laut atau di daratan adalah kesalahan manusia itu sendiri dan secara otomatis akan berimbas pada manusia itu sendiri dan juga anak cucu (generasi penerus) kelak.
Lalu bagaimanakah agar sistem keseimbanagn ini kembali normal sehingga bencana tidak lagi menjadi topik hangat dalam kehidupan sehari-sehari bahkan kalau bisa bencana hanya menjadi sebuah catatan kecil dari lembaran bab-bab buku sejarah ? apa setelah kita membahas tentang bencana kita tetap akan membunag limbah di laut, melakukan penebangan liar, membuang sampah di sembarang tempat dan juga pelanggaran-pelanggaran lainya. Tentu tidak.semua kita kembalikan pada diri pribadi bagaimana dan apa yang seharusnya kita lakukan uuntuk menghadapi fenomena bencana yang sering melanda sekarang ini.
Ada baiknya mulai sekarang kita mulai melakukan pendekatan kepada alam melakukan perbaikan semua yang telah kita rusak dan musnahkan dari alam, sehingga jarak yang sempat terpaut jauh antara manusia dan alam kembali mendekat. Keharmonisan antara manusia dan alam kembali seperti semula. Semua seimbang tanpa adanya yang sakit dan yang tersakiti. (semoga bermanfaat)



Oleh : Muhammad Ardi Ansha Pendidikan Matematika tahun 2010.
di susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia Karya Ilmiah.
Dosen pembimbing : Drs. Ahmad Jamjuri Suherman.

Tips agar kreatifitas bisa muncul


Kretaifitas bisa muncul dengan tiga syarat.
1.mumentum atau biasa di sebut tubuh kreatifitas.  Misal sering di adakan event atau festival sehingga bisa menarik Ruang public dan bisa semangat dan terpacu untuk menimbulkan kretaifitas.
Selain itu kita harus banyak belajar dari Kenyataan hidup. Karena Kenyataan hidup adalah Sumber kreasi yang tidak pernah kering, dan merupakan sebuah kepekaan bagi seorang seniman.
2.stimulan  (dorongan) dalam hal memunculkan kretaifitas kita pasti memerlukan dorongan. dorongan bisa dari dalam bisa dari luar. Missal dari luar ; ketika ada ornag bicara pada kita kalau puisi kita akan tak terbitkkan. Tentu kita akan menjadi lebih semangat dalam berkarya.
Yanag kedua dorongan dari dalam,Missal  yaitu etos. Saya harus bisa.
 3. srana prasarana . sarana inilah tempat expresi. Karena dengan adanya sarana dan prasarana yang memadai semua aspirasi bisa tertampung.

Lsdp Jogja


kholiq baya......dengan santainay dna gayanya yang khas..............
ini dia sang penyair dan novelis kita,,he3xxxx


beh guayane,,ki lo foto desainer kita di lampuyangan,,jogja,,,oke coy





puisi ini tercipta dari deru besi kereta yang beradu

malam yang semakin menyusuri pagi
kau datang padaku membawa rindu
gemuruh besi yang beradu, semakin membuat aku diam
kau membuat aku merindu, kau membuat aku sendu

jogja aku datang.......






Kepingan kisah dalam hati



bila masih ada kata letih dalam melangkah..
jangan pernah kau ucapkan itu..
kenanglah sejuta kisah kita.


kisah yang meretan sejuta rintang...
ribu datang dan sejuta menyergap..
seperti rintik-rintik hujan lusa...
membasahi tubuh kita...
menghapus seluruh jejak kita...
namun ingatlah..
semua kisah sang sahabat...
engkau..
kita dan semua..
akan selalu abadi...
dalam kepingan hati.....
walau ia berserakan tak menentu....

Prambanan Saat Liburan Ramadhan












Selasa, Februari 14, 2012

Terima kasih

 


Bpk. islahuddin bersama penulis

terima kasih.....
telah kau ajari q bagaimana bersyukur.. 
telah kau pahamkan aku..
siapa aku ?
dan kenapa aku diciptakan ?
terima kasih....
telah kau bimbing aku dengan sebait katamu...
terima kasih..
semoga engkau dan kita akan berjamu kelak..
saat di surga nanti...


Museum. Magelang. Borobudur. minggu 5 feb 2012

Pedang Nabi

Rindu

 

Gus Hamid....Kang anwar..Faiz..Kang Ulin..Ardians....Kang Sahab....Arif


bersama sahabat dalam menjalani hari....
adalah hal terindah yang tiada mungkin tergantikan...
dibalik sebuah senyuman terindah...
pasti akan menjadi lengkap.
saat sang sahabat berjamu di sini..
bercanda dan berbagi kisah..
sahabat aku merindumu..
merindu dengan semua kisah kita....

Blokagung. 14 feb 2012. 08.03







Sebuah Catatan untuk Sahabatku dan Suaminya yang Telah Menunaikan Sunah Rasul.

 
Waktu telah berlalu ya…
Dan tanpa terasa sang waktu jualah..
Yang dengan ikhlas menemani sejuta guratan kisahmu.
Hingga engkau telah tumbuh dewasa..
Menjadi seorang bidadari yang siap terbang dengan sayap emasmu….
Di hari ini……..
Telah engkau sempurnakan separuh imanmu..
Dan aku akan sangat bahagia dengan hal itu..
Namun maaf..…
Di hari sempurna ini, aku tak bisa memberi kado terindah untukmu..
Sebagai sahabatmu…..
Dan hanya sebait kata sederhana ini yang sempat kutuaikan
Untuk mengungkap bahagia dalam diriku…
Di hari terindah yang tak akan terulang ini….
Semoga engkau akan menjadi bidadari teranggun...
Untuk suamimu…..Yang akan menemanimu hingga akhir nanti..
Semoga engkau akan menjadi sang putri…..
Untuk suamimu…….Yang akan menjadi imammu hingga di surga nanti…Amin…
Semoga engkau akan menjadi Aisyah yang patuh bagi sang Rasul..
Semoga engkau akan menjadi Khadzijah..
Yang sepenuh hati mencintai Rasul….
Dan kelak engkau akan menjadi penerang dan penuntun..
Bagi anak-anakmu yang saleh dan salehah..
Bimbinglah mereka dalam jalan terindah..
Jalan yang selalu berselimut cinta Allah dan Rasul…Okey…
Dan perlu engku ketahui…
Karena pernikanah ini adalah awal dan akhir..
Awal dari kehidupan barumu..
Dan akhir dari kesepianmu..
Karena engkau telah menemukan teman masa tuamu..
Dan teman yang akan menjadi imammu ….
Semoga…
Apa yang telah terjadi hari ini….
Adalah awal terindah untuk esok..
Dan masa selanjutnya…
Ya Allah…hanya pada-Mu hamba berserah….
Dan hamba berserah..
Jadikanlah mereka sepasang kekasih yang Engkau ridhai….
jadikanlah mereka sepasang kekasih penghias surga..
dan jadikanlah mereka, sepasang kekasih yang akan selalu mencintai-Mu hingga nanti…



Dari Sahabatmu : Ibnu Samary.

sajak untuk sahabat

 


kenangan demi kenangan yang telah terlewat....
kini hanya menjadi sebuah catatan sejarah..
bagi diriku sendiri....dia atau mereka 
yang tengah duduk asyik bercanda
dengan sejuta kisah mereka...
namun aku tahu ?
kenanganku bersamamu akan selalu ada..
dan akan kuabadikan dalam lembaran ini..
lembaran sederhana yang mungkin tak begitu berharga...
but....everything has been over...
dan semua akan usai..
namun sebelum semua berakhir....
izinkan aku mengungkap sebuah senyuman lewat sajak ini..
sajak untukmu sahabatku....

Blokagung. 14 feb 2012. di masjid lantai 2. jam 11 56 WIB

Senin, Februari 13, 2012

sebuah ungkapan cinta

bila aku merindumu...
aku hanya bisa menatap lugu
ke langit luas....
disebuah tempat dimana aku..
dan jiwaku...
bisa mengukir wajah anggunmu di sana..
bila aku merindu...
aku hanya bisa kembali diam..
membuka lembaran catatan kisah
yang tertuai bersamamu..
kembali mengukir sajak-sajak..
sebuah puisi maupun syair cinta..
dan lewat sajak ini..
telah kuungkap sebuah cinta..
cinta untukmu yang mash jauh disana...
entah dimana ?
namun ketahuilah..
aku tidak akan letih..
aku tak akan menyerah..
karena aku yakin..
Dia akan memberi yang terbaik untukku..
untuk hamba-hamba yang berusaha..
dan enggan menyerah...
" al azru biqadri ta'ab...!"

Minggu, Februari 12, 2012

Gadis Perempatan Mimpi



Malam yang mulai diselubungi selimut kesunyian, mulai mengantar mata-mata yang lelah untuk segera menjamah alam mimpi. Semilir angin yang sesekali berhembus, menghumbar dingin yang mencekat. Di sebuah rumah sederhana di perempatan mimpi, begitulah orang menyebutnya, perempatan mimpi. Karena di perempatan itu mereka seperti bermimpi, tepatnya ketika mereka masuk dan bergumul dengan para penghuni rumah. Satu persatu para manusia itu datang, lalu pulang dengan membawa gandengan masing-masing. Tawa selalu terukir di setiap langkah mereka.
Saat mereka benar-benar telah masuk dan bergumul dengan penghuni rumah itu, tentu pandangan mereka akan tertuju pada sosok gadis cantik nan rupawan. Bibirnya yang merah merekah, indah. Bulu lentik serta sorot matanya yang tajam selalu mengudang para kumbang jantan untuk segera mencicipi madunya. Suaranya yang merdu dan khas, mampu memberi ketenangan hati-hati yang gelisah. Desahan lirihnya bak iringan musik dari para Bidadari.
            Gadis itu tampak tenang, duduk di kursi sudut yang mulai tampak kusam sambil sesekali mengumbar senyum kepada para tamu-tamu yang berdatangan di rumah sederhana kediamannya. Tak jarang para tamu yang ingin mengajaknya, tapi dengan senyum yang dikulum manja gadis ayu itu berkata.
“ Maaf Mas, sudah ada yang pesan! “ sebuah jawaban singkat yang berarti segera menyuruh untuk mencari gadis lain yang juga tinggal serumah dengannya. Gadis itu kembali tersenyum seraya mengarahkan sorot bening bola matanya ke seluruh penjuru ruangan. Cahaya remang-remang menghiasi sekitar, berteman dengan para manusia yang sudah sibuk dengan nafsu mereka, mencari dan memilah apa yang mereka inginkan. Hanya cahaya lampu neon 10 watt yang menerangi rumah sederhana itu, suasana malam yang memang sengaja dibuat khas dan berbeda dengan rumah-rumah sederhana lainnya.
Senyum yang sembari tadi merekah, dan dikulum manja, lenyap seketika, seiring jari-jari lentiknya yang menjamah sebungkus rokok filter didepannya, lalu menyulutnya. Asap rokok membumbung tinggi di udara, bibir merah itupun mendesis lirih, menikmati hisapan demi hisapan rokoknya. Asap yang terus mengepul semakin meninggi, mencoba keluar dari rumah sederhana yang penuh sesak dengan para manusia yang tengah berteman dengan nafsu mereka.
Gadis itu segera menoleh ke belakang, saat menyadari seseorang datang ke arahnya. Tangannya masih asyik bermain dengan rokok filter yang sudah hampir habis terbakar
 Merah masih bermuara di ujung rokok, dengan asap yang terus mengepul. Gadis ayu itupun tersenyum, sambil sesekali mengusap kulit putihnya yang kedinginan diterpa angin yang merebos lewat celah-celah pintu yang sedikit terbuka.
“ Ayu tamumu sudah datang !” ujar Tante Mira yang bertugas mengasuh para gadis perempatan mimpi, mungkin lebih umum di sebut si Bunga Malam atau kupu-kupu malam. Dan Tante Mira-lah yang bertugas mencarikan pelanggan untuk gadis-gadis perempatan mimpi. Bahkan Tante Mira-lah yang selama ini telah mengasuh Ayu, membesarkan Ayu dengan kasih sayang.
Namun terkadang ada sesal yang terpendam di dalam hati ayu. Ada rasa bersalah yang terus memburunya “ Kenapa aku harus hidup dalam dunia nista ini ?” Sebuah pertanyaan yang sering hadir dalam kesendirian. Pertanyaan yang selalu membuat air matanya meleleh. Ayu hanya bisa terpekur dalam duka, saat sadar kini dia hidup di dunia yang selalu membuat hatinya meronta-ronta mengingkari semua yang telah terjadi dalam hidupnya. Ada serpihan-serpihan kecil yang selalu menyeruak dalam hatinya, membawa duka, membuatnya mencoba mengusir semua duka dengan senyum ke-munafikan.
Mendengar panggilan Tante Mira, Ayu yang sembari tadi duduk tenang di kursi bersama ke empat temannya langsung berdiri, menampakkan tubuh indah yang selalu menjadi pemuas nafsu-nafsu yang berkeliaran. Ayu tersenyum manja.“ Iya Tante, mana orangnya?” balas Ayu seraya meletakkan puntung rokoknya di atas asbak. Di balik senyum Ayu, ada duka yang tiba-tiba menyelinap masuk dalam celah pintu hatinya, seperti angin malam ini, yang masuk dan menyelinap lewat celah pintu tempat para manusia-manusia hidung belang memuaskan nafsunya. Naudzubillah!.
“ Sebentar!,” Tante Mira kembali keluar ruangan.” Tapi ingat, jangan sampai mengecewakan ya, !” suara Tante Mira yang manja masih terngiang di telinga Ayu, sesaat sebelum bayangan Tante Mira hilang di balik pintu yang sedikit terbuka.
“ Sip !!” Ayu mengacungakan jempolnya..
“ Ayo silahkan!” Tante Mira memanggil seseorang yang sembari tadi berada di luar ruangan. Bunyi decitan hak sepatu perlahan mendekat ke arah Ira, beriringan dan hampir bersamaan.
Ira tertunduk. Senyumannya hilang sudah. “ Deg !”ada sesak yang tiba-tiba merasuk dalam dada Ayu saat bola matanya yang indah bertatapan dengan lelaki yang akan manikmati tubuh mulusnya malam ini. Ada ketidakrelaan yang sangat besar, bukan karena lelaki itu jelek atau tidak tampan, atau uang bayaran yang mungkin kurang memuaskan, bukan itu! Ada sesuatu yang terpancar dari kedua bola mata lelaki itu. Sebuah kekuatan yang tak pernah Ayu jumpai selama ini, kekuatan yang sepertinya telah hilang dari dirinya sejak Ayu kecil. Ayu termangu.
“ Rido!” lelaki itu mengenalkan diri seraya menampakkan senyum sepuluh sentinya.. Rambut panjangnya tersisir rapi, kemeja hitam dan celana jeans hitam di padu sepatu dengan kaos kaki bermotif lurik bergitu sesuai dengan .tubuh tegap, serta kulitnya yang putih, sangat ideal. Jam tangan hitam melingkar di tangan kirinya dengan lengan baju yang di singsingkan di atas siku.
“ Senyum nafsu!” gumam Ayu.“Ayu Lestari! Ehm…panggil saja Ayu !.” lanjut Ayu cepat-cepat memperkenalkan diri takut pelanggannya kecewa. Ayu terus memasang senyum manjanya. Memang begitulah tugas sebagai wanita malam, tersenyum, mamasang wajah yang menarik pelanggan, dan setelah harga cocok, langsung keluar untuk memuaskan nafsu-nafsu bejat mereka.
Setelah selang beberapa menit mereka berkenalan. Akhirnya mereka telah mencapai kesepakatan. Rido akan membayar berapapun asal Ayu bisa memuaskannya malam ini. Ayu tersenyum penuh keyakinan, karena hampir setiap pelanggannya selalu merasa puas, bahkan mereka sering datang kembali, dan selalu Ayu yang menjadi sasaran utama mereka, tapi ada serpihan duka yang tersirat di hati Ayu saat Rido kembali menatapnya lembut. Ayu tertunduk menahan gemuruh di dalam hatinya.
****
Malam semakin larut. Rido masih mengendarai mobil BMW-nya tanpa memperdulikan Ayu sedikitpun. Semenjak keluar dari rumah sederhana di perempatan mimpi, tiba-tiba raut wajah Rido yang tampak sumringah berubah sedih. Ada mendung yang bergelantungan di sekitar wajahnya yang putih. Ayu terus mengamati perubahan pada raut wajah Rido. Sebuah perubahan yang sempat membuat sesak di dada Ayu. Ayu terkejut, sesak kembali menyerang saat dia melihat tetes bening mengalir membasahi pipi Rido. Ayu terdiam, ada hal aneh yang membuat dadanya semakin sesak. Bukan ketakutan, atau kesedihan, sesuatu yang aneh. Ayu memejamkan matanya. Mencoba mengusir segala kegalauan yang kini melanda hati.
“ Malam ini aku ingin kamu memuaskan semua permintaanku.!” Suara Rido yang tiba-tiba membubarkan lamunan Ayu. Rido menatap Ayu tajam dari kaca spion mobil.
“Iya ! Itu memang tugasku.” balas Ayu tersenyum ramah, mencoba menyembunyikan sesak yang kembali menyerang dadanya, Ia kembali terdiam, suasana hening kembali tercipta saat Ayu menerawang jauh ke luar jendela, menghujamkan pandangan di rumah dan pepohonan yang terlihat seperti berlarian, saling berkejaran, sedangkan mobil yang di kendarai Rido masih terus melaju melintasi jalanan yang mulai tampak sepi.
“Kita mau kemana ? Bukankah lebih enak di hotel itu” ujar Ayu bingung. Pandangannya masih tertuju di hotel mewah yang berada di pinggir jalan. Perlahan bayangan hotel itupun hilang, seiring roda mobil yang terus berputar menjauh beriring dengan kegelapan malam.
“ Ini adalah tempat yang paling indah. Bersabarlah... sebentar lagi kita sampai.”
“ Oh ya,indah ! Tentu aku akan bersabar, karena aku milikmu malam ini” balas Ayu selembut mungkin agar tidak menyingung perasaan Rido, pelanggan tubuhnya malam ini.
“ Kenapa?” Ayu tampak heran saat Rido tiba-tiba menghentikan mobilnya.
“ Kita sudah sampai!” balas Rido seraya membuka pintu mobilnya. Ayu-pun keluar beriringan dengan Rido.
What di surau, rumah Allah, apakah kamu sudah gila, kita akan di laknat jika melakukan hal dosa di tempat suci ini!” Ayu berteriak tidak percaya, suara lembut yang sembari tadi keluar berganti suara ketidakpercayaan.
“ Iya disini, ! Malam ini aku ingin kamu melayani majikanku.”
“Apa majikanmu,? Jadi bukan kamu.?” Ayu heran.
Rido mengganguk.” Tunggu sebentar,!” Rido berlalu meninggalkan Ayu yang masih tercekang. Rasa tak percaya dengan apa yang di alaminya malam ini masih berputar di benaknya, berbagai pertanyaan terus hadir tanpa jawaban.
Rido masuk kedalam surau bercat putih yang tampak sunyi lekang. Hanya suara hewan malam yang sesekali menyeling di antara derap langkah kaki Rido. Ayu heran, memandang bayangan Rido yang lenyap di balik pintu surau.
Ayu tertunduk. Angannya semakin tak menentu, lalu terbang jauh, menjamah kemungkinan apa yang akan di alaminya malam ini.
“ Ini!” Rido mengulurkan sebuah mukena, tasbih dan sajadah kepada Ayu. Suara Rido yang tiba-tiba, dan keras, membubarkan lamunan Ayu. Ayu tercekang, rasa nyeri yang barusan hilang kembali terasa, justru terasa semakin nyeri dan membuat dadanya sesak. Nafasnya sedikit tersengal-sengal, naik turun tak beraturan. Ayu terdiam, ada sesuatu yang aneh malam ini.
“ Kamu mau kemana?” Ayu bertanya kepada Rido yang melangkah masuk kedalam mobilnya.
“ Sudah jangan banyak Tanya !. Kamu layani saja majikanku malam ini. Dan bilang pada majikanku supaya mengampuni semua salah, dan dosa yang pernah aku lakukan, jangan lupa.?!” balas Rido tersenyum ramah, senyum yang penuh tanda Tanya.
“ Lalu….!” Ayu tak melanjutkan kata-katanya karena Rido telah melesat jauh meninggalkannya sendiri.
“ Apa ini,?” Ayu tampak bingung. Ada sesak yang kembali menyeruak dalam hatinya, tapi sesak ini semakin terasa di seluruh tubuhnya. Ayu Manahan sesak itu seraya terus mengamati inci tiap inci surau yang menjadi pemberhentiannya malam ini, bukanya hotel atau rumah mewah yang setiap hari menjadi pemberhentiannya untuk melayani laki-laki hidung belang. Tapi malam ini surau inilah yang menjadi tempat pemberhentian terakhirnya. Ayu teringat dia harus segera melayani majikan Rido, jika dia tidak bisa memuaskannya tentu Tante Mira akan marah.
“Tes!” tiba-tiba air mata Ayu meleleh membasahi pipinya yang putih kemerah-merahan, senyum yang sembari tadi tersungging hilang seketika, ada sesal yang telah terlupa, tertutup gemerlap duniawi. Ayu tersadar akan jalan hitam yang selama ini telah dia lalui, jalan penuh dengan dosa yang tak terampunkan.
Ayu tahu, kini bukanlah tubuhnya yang akan dia jual, dia sadar kini tubuhnya tiadalah berharga. Bahkan dia tidak akan mampu melayani dan memuaskan majikan Rido. Tidak sama sekali. Karena majikan Rido tidak membutuhkan apapun yang di miliki Ayu, justru Ayu-lah yang membutuhkan majikan Rido. Membutuhkan kasih sayang dan belaian rahmat-Nya Ada sesuatu yang menyeruak memanggil nama Ayu pelan, menggiring langkahnya masuk kedalam masjid. Sedangkan air mata Ayu terus meleleh mengiringi tiap langkah penyesalan Ayu.
“ Ya Allah ampuni hamba!” gumam Ayu menyebut asma Dzat yang telah lama Dia lupakan, Dzat yang telah menciptakannya dengan tubuh indah yang telah salah dia gunakan. Dengan dada yang terasa semakin sesak Ayu masuk kedalam masjid, bayangan tubuhnya lenyap di balik pintu masjid.
Dalam sujud aku berdoa
Berserah akan takdir hidup…
Walau dosa ini tak terampunkan..
Aku akan tetap bersujud..
Memelas dan memohon..
dan terus memohon
Karena aku tahu…
Engkau maha pengampun.
Ampuni hambamu yang hina ini Ya Allah.

SD Darussalam, 14 mei 2010 jam 17.35 WIS.