Kamis, Februari 23, 2012
saat engkau ?
By : ibnu syamari |
aku ingat pagi tadi....
saat engkau menyapaku
seraya tersenyum..
sebuah senyuman indah yang tak akan kulupa...
aku kira...
sejak lusa aku tak ingin mengenal cinta...
aku tak ingin lagi bermain dengan rindu...
dan aku tak ingin membuang waktuku...
hanya untuk seseorang yang mengukir nama dalam jiwa ini...
namun aku salah..
aku keliru...
aku tak bisa munafiqi hatiku ini...
kalau aku merindumu..
kalau aku mencintaimu..
dan aku ingin engkau selalu
ada di sini...
menemani dan bercanda bersamaku...
STAIDA 22 Feb 2012. saat pertemuan kecil yang membuat aku merindu.
Rabu, Februari 22, 2012
Lowongan kerja buat penulis
Posted on Sunday, November 21, 2010 by Erlina AyuBuat yang suka nulis, ada info bagus nih. Apalagi bisa dikerjain dari rumah. Ayo, coba :)
Dicari
Penulis Profesional
Job Description
Menulis artikel populer, how to, self help, referensi untuk media online besar di Indonesia
Salary
About $200 USD – $400 USD / month
Lain-lain
Boleh bekerja di rumah, tidak di kantor
Persyaratan:
1. Senang membaca buku
2. Memiliki kemahiran menulis, sesuai kaidah yang benar
3. Disenangi dari latar belakang jurnalistik, editing, dan sastra
4. Disukai yang aktif di dunia penulisan: pers kampus, blogger, komunitas baca-tulis, dan semacamnya
5. Bagi yang lulus seleksi akan mengikuti masa training di kantor kami selama 2 minggu
Kirim aplikasi + CV + portofolio Anda (contoh tulisan nonfiksi) ke:
Re! Media Service
Kompleks Binamarga Jl. Golf 3 No. C9, Ujungberung – Bandung 40294
Atau via email, ke hrd.remediaservice@gmail.com
Bagi yang lulus tes akan ikut training penulisan selama 2 minggu
Dicari
Penulis Profesional
Job Description
Menulis artikel populer, how to, self help, referensi untuk media online besar di Indonesia
Salary
About $200 USD – $400 USD / month
Lain-lain
Boleh bekerja di rumah, tidak di kantor
Persyaratan:
1. Senang membaca buku
2. Memiliki kemahiran menulis, sesuai kaidah yang benar
3. Disenangi dari latar belakang jurnalistik, editing, dan sastra
4. Disukai yang aktif di dunia penulisan: pers kampus, blogger, komunitas baca-tulis, dan semacamnya
5. Bagi yang lulus seleksi akan mengikuti masa training di kantor kami selama 2 minggu
Kirim aplikasi + CV + portofolio Anda (contoh tulisan nonfiksi) ke:
Re! Media Service
Kompleks Binamarga Jl. Golf 3 No. C9, Ujungberung – Bandung 40294
Atau via email, ke hrd.remediaservice@gmail.com
Bagi yang lulus tes akan ikut training penulisan selama 2 minggu
aku ?
aku mencintaimu...
hanya ini yang ingin aku tuai...
aku mencintaimu...
hanya ini yang aku deklamasikan pada malam...
aku merindumu....
hanya ini aku dan diriku....
yang cinta dan rindu....
dan aku...
aku..
aku..
tanpa kamu ?
0.17 wib.
Senin, Februari 20, 2012
hanya ingin
sudah kudendangkan sebuah lagu...
ungkapan aku yang ingin mengenalnya..
sudah kutuaikan sebuah sajak..
pengganti hati yang merindu karenamu....
sudha kulukiskan sebuah karya terindah....
namun tak pernah bisa seindah senyuman ayumu..
dan aku tahu..
aku hanya ingin diam..
melebur bersama sejuta rasa yang menghantui...
senyuman lusa
sudah seperti lusa....
kau hadir dalam seuntai senyum yang tak kupahami...
entah apa itu ?
yang jelas saat senja itu..
aku terdiam..
terdiam dalam sesak yang menghujam...
aku tahu..
kau bukanlah seorang bidadari....
kau juga bukan seorang putri yang menjadi pujaan...
kau hanya gadis biasa dengan sikap anggunmu..
namun ketahuilah....
sebuah hati telah terperangkap disana....
menanti.......
dan berharap.....
kamu akan mengerti tentang sebuah catatan kerinduan ini..
dna sya'ir sederhana ini tercipta untuk yang terindah...
untukmu dengan senyuman yang tiada akan tergantikan.....
Blokagung. 20 feb 2012. di masid darussalam. ibnu syamari
kau hadir dalam seuntai senyum yang tak kupahami...
entah apa itu ?
yang jelas saat senja itu..
aku terdiam..
terdiam dalam sesak yang menghujam...
aku tahu..
kau bukanlah seorang bidadari....
kau juga bukan seorang putri yang menjadi pujaan...
kau hanya gadis biasa dengan sikap anggunmu..
namun ketahuilah....
sebuah hati telah terperangkap disana....
menanti.......
dan berharap.....
kamu akan mengerti tentang sebuah catatan kerinduan ini..
dna sya'ir sederhana ini tercipta untuk yang terindah...
untukmu dengan senyuman yang tiada akan tergantikan.....
Blokagung. 20 feb 2012. di masid darussalam. ibnu syamari
Jumat, Februari 17, 2012
menatap langit
melihat senyumanmu...
membawaku jauh..
entah kemana ?aku tak mengerti...
yang jelas sesuatu itu indah..
dan sempurna...
sesuatu yang membuat jiwa ini berdesir..
sebuah desiran yang lembut
beriring dengan sejuta syair cinta..
dan dengan senyumanmulah...
kini aku menatap langit....
mengukirkan kerinduanku...
kerinduanku pada sosok ayumu...
wahai sang bidadari.....
Untuk gadis anggun berkerudung hitam. Perpus As syafa'ah STAIDA. Kamis saat sibuk mengambil kartu ujian.
membawaku jauh..
entah kemana ?aku tak mengerti...
yang jelas sesuatu itu indah..
dan sempurna...
sesuatu yang membuat jiwa ini berdesir..
sebuah desiran yang lembut
beriring dengan sejuta syair cinta..
dan dengan senyumanmulah...
kini aku menatap langit....
mengukirkan kerinduanku...
kerinduanku pada sosok ayumu...
wahai sang bidadari.....
Untuk gadis anggun berkerudung hitam. Perpus As syafa'ah STAIDA. Kamis saat sibuk mengambil kartu ujian.
Kamis, Februari 16, 2012
Cukup bagiku
aku menatapmu..
cukup bagiku untuk melepas kerinduan ini...
bening bola matamu membias lembut..
cukup bagiku untuk tersenyum pagi itu..
bersiap menjalani hari..
terima kasih..
karena hadirmu telah cerahkanku..
terima kasih..
karena cukup bagiku mencintaimu..
agar aku bisa lebih tegar dan kokoh untuk saat ini...
esok..dan yang akan datang...
cukup bagiku untuk melepas kerinduan ini...
bening bola matamu membias lembut..
cukup bagiku untuk tersenyum pagi itu..
bersiap menjalani hari..
terima kasih..
karena hadirmu telah cerahkanku..
terima kasih..
karena cukup bagiku mencintaimu..
agar aku bisa lebih tegar dan kokoh untuk saat ini...
esok..dan yang akan datang...
Rabu, Februari 15, 2012
Kisah kecilku
terkadang kenangan terindahpun begitu mudah tuk kita lupakan,,akan tetapi terkadang kenangan pahit justru sulit tuk kita singkirkan dari memory kita,,,namun semua kan menjadi indah bila kita menghadapinya dengan senyuman
dulu
saat aku pertama mengenal cinta, aku sama sekali tak mengerti apa itu cinta dan yang aku tau hanya satu, aku hanya ingin selalu di sampingnya dan menjaganya,he,he,he aduh aku juga masih bingung sebenarnya cinta itu apa to?
25/12/10
Sebait Janji untuk Sahabat
Waktu yang indah, saat aku terlintas bersama angan tuk lebih mengenalmu..kau adalah sahabat terbaik dalam sepanjang perjalananku, kisah yang kulalui denganmu serasa tak akan pernah habis di kenang sejarah, kau membuat aku berarti dan lebih mengerti akan arti hidup. Andai aku bisa, aku ingin selalu bersamamu wahai sahabatku, tapi sayang suatu hari nanti akan ada perpisahan di antara kita, perpisahan yang sama sekali tidak aku inginkan. Kita akan berpisah dengan jalan hidup kita masing-maisng, andai bisa, aku ingin sejalan denganmu, tapi langkah ku terlanjur menyusur jauh, dan aku tau perpisahan itu akan terjadi.
Tapi sahabat…
Ingatlah, walau setiap ada pertemuan pasti ada perpisahan, aku selalu berdoa untukmu, kita akan bisa selalu bersama, merintis hari esok, menuju cita dan harapan kita, melewati goresan takdir berdua, kau dan aku, karena kau adalah sahabatku, dan inilah janjiku, aku akan selalu mencoba ada untukmu walau hanya dalam mimpi, kau tak akan pernah terhapus dalam kenanganku, karena kau terindah.
ibnu samary. Di kantor MkD.07/10/10.21.20 WIS
jogja. liburan sastra di perdesaan. 29/12/10
Malam
ini adalah malam terakhir aku mengikuti lsdp. Berat rasanya jika aku
harus berpisah dengan temen-temen aku, adi , andi, selvi, ridwan, indra
mbak azrie dan temen-teman lsdp lain gak mungkin bisa aku sebutkan satu
persatu. Ya allah pertemukanlah kami dalam majlis yang kau ridhai, amin.
ibnu samary.
Lentingan nada sunyi yang kau mainkan
Tak mampu mengusik hatiku yang sunyi
Hanya seringa dusta yang datang
Dan aku tahu, kebimbangan ini merusak
Sesal hilang
Ku harap semua cepat berakhir dan sirna
Ibnus amary. Di gerbong
2 febuari
Aduh jam tambahan lagi..
Kapan
liburnya ? tapi gak pa2, pagi ni aku mau ketemuan ma seseorang yang
sangat berharga di dalam hatiku, wah aku kok jadi gak sabar ya. Ya Allah
semoga pertemuan ini menjadi awal yang baik.
Kerudung
hitam, baju hitam, hal itulah yang pertama kali aku lihat dari
sosoknya, matanya begitu teduh dan bening. Ada rindu di dalam hatiku, ya
allah ampuni hamba.
Dia begitu sempurna, akankah aku bisa menggapainya.?
Oh
iya pertemuan tadi siang benar-benar membuat semua berubah, aku harus
bisa, ya aku akan menghapal al-Quran, untuk ayah dan ibu.
Kamulah bidadari, andai kamu membaca tulisn ini aku harap kamu tersenyum, tapi...? aku tak berharap banyak. Sudah selamat malam.
Ibnu_samary al faqir ilarahmatillah.
Terima Kasih Telah Ajari Aku
Pagi
telah datang berhias sinar kuning sang mentari, angin berhembus,
berlari mencumbui dedaunan dan ranting-ranting pepohonan, sehingga
ranting-ranting itu seperti malambai-lambai pada setiap mahluk yang
kebetulan lewat di sampingnya, sungguh sebuah pemandangan yang sangat
dramatis.
Mungkin
itu juga yang di lihat dan dirasakan sulis, gadis itu terus melangkah
menuju sekolah impiannya, tampak sesekali sulis membenahi kerudung
almameter yang biasa dia kenakan saat hari senin dan selasa, tapi hari
ini berbeda dengan hari senin dan selasa yang lainnya, hari ini adalah
hari yang sangat dia tunggu, hari penentu untuk masa depannya
Ujian
nasional, ujian inilah yang akan dia hadapi hari ini, semua telah dia
siapkan jauh-jauh hari sebelum ujian baik secara mental maupun batin .
dia tidak mau kenangan pahitnya tahun lalu akan terulang kembali,
mengingat kenangan itu selalu membuatnya meneteskan airmata,
meninggalkan penyesalan dan kesedihan yang sangat dalam.
Dia
masih ingat, kenangan itu, dimana dia menangis sedih bersama 12 teman
lainnya, karena saat itu, dia bersama ke12 temannya di fonis tidak lulus
ujian nasional, semenjak itulah tidak hanya air mata yang terus ada
hingga sekarang, bahkan penyesalan terus membayangi tiap langkah
kakinya.
Dari
pengalaman kegagalan itulah, sulis lebih berfikir kedepan, dia rela
sekolah satu tahun lagi hanya untuk bertujuan mengikuti ujian nasional
dan lulus sesuai harapanya. Sekolah yang seharusnya dia tempuh 3 tahun
menjadi 4 tahun. Dia sadari akan hal itu, hal yang tidak akan dia
lupakan sepanjang hidupnya.
Sejak
kenangan pahit itu terjadi pada dirinya, dia menjadi lebih siap untuk
semua yang akan dihadapinya hari esok, bahkan dengan adanya kenangan
itulah ia menjadi mengerti akan arti sebuah kegagalan dan keberhasilan,
sebuah keberhasilan yang tentu sangat di impikan setiap manusia yang
memiliki akal dan pikiran, begitu juga sulis, dia benar-benar ingin
berhasil, bahkan dia telah mempersiapkan dengan matang semua yang
berkaitan dengan ujian nasional, ujian yang akan dia hadapi hari ini.
Dia yakin dia bisa dan dia memang harus bisa.
Sulis
berhenti sejenak memandang sekeliling suasana sekolahnya, sedikit
berbeda, atau bahkan berubah total, dulu gedung pendidikan yang bercat
putih berubah menjadi kuning tua, dua batang pohon pinang yang berdiri
kokoh tepat di depan gedung telah hilang tanpa bekas, bahkan bekas tanah
yang dulu menjadi temapt pohon itu tumbuh telah di tutup paping.
Seiring waktu semua memang harus berubah, entah itu secara sadar maupun
tidak, begitu juga dia, dia memang harus berubah, yang pasti berubah
menjadi lebih baik. Sulis tersenyum kecil mengingat semua kenangannya di
sekolah, tapi masih ada sepercik penyesalan yang masih terbesit dalam
hatinya, dan mungkin penyesalan itu akan sedikit hilang andai dia bisa
menggapai apa yang dia harapkan sekarang, menjadi yang terbaik, itulah
cita-citanya.
Dia
kembali melangkah seraya menebar senyum kepada setiap teman-temanya
yang lewat mendahuluinya maupun teman-teman yang berada di depannya.
Tapi tiba-tiba kegelisahan menghampirinya, kegelisahan yang tiba-tiba
datang saat dia melihat ruangan ujian. Ia mencoba menenangkan pikirannya
yang gelisah, ia terus mencoba dan mencoba.
“ Mbak sulis enteni kulo !” . ulfa, salah satu teman sekelas sulis memangilnya. Sulis berhenti sejenak, menoleh dan tersenyum.
Mbak
itulah panggilan akrab sulis, hampir semua teman sekelasnya memanggil
namanya dengan imbuhan mbak, teman-teman yang dulu merupakan adik
kelasnya, mungkin mereka memanggilnya mbak karena alasan itu.
“ Ayo fa, cepetan !”. balas sulis datar. Ulfa bergegas menghampiri sulis.
“ Gimana mbak udah siap ?”.
“ Insya Allah udah siap, kan siap gak siap kita memang harus siap, mau gimanan lagi, kalau kita gak siap kan sama aja bohong, untuk apa kita sekolah, iya kan fa!”. Lanjut sulis bijaksana seraya tersenyum kecil.
Ulfa mengangguk faham.
“ Trus kamu sendiri gimana fa ?”. sulis balik bertanya.
“
Yo sami mawon mbak, ngeh lak di bilang siap ngeh siap, mboten ngeh
pripon, pokok e siap mboten siap yo harus siap. !” balas ulfa mantap.
Sorot matanya begitu tajam, raut wajah ayunya memancarkan semangat yang
sangat membara, semangat yang terkadang membuat sulis iri, iri kenapa
dia tidak memiliki semangat yang membara seperti itu. Tapi sulis sangat
bersyukur memiliki sahabat yang selalu memberinya semangat setiap saat.
Sahabat yang terbaik baginya.
Mereka
terus berbicara sambil berjalan menuju ruangan ujian yang berada di
gedung pendidikan IV, ruangan yang sempat membuat kecemasan dalam hati
sulis. Mereka terus melangkah. Sesekali terdengar mereka membicarakan
persiapan-persiapan yang telah mereka lakukan.
07.30 W.I.B
Bel
petanda ujian telah berbunyi, sulis, ulfa dan juga siswi lainya
bersiap-siap memasuki ruang ujian, tapi sebelum mreka masuk, semua siwi
mendapat intruksi dari kepala sekolah tentang hal-hal yang berkaitan
dengan ujian agar tidak terjadi kesalahan, setelah intruksi selesai
mereka berdoa bersama dan kemudian memasuki ruangan bergantian, walaupun
ada juga yang tidak sabar yang tiba-tiba menyerobot masuk.
Para
siswi itu duduk di tempat yang nomor bangkunya sesuai dengan kartu
ujianya, selang beberapa menit mereka berdoa untuk yang kedua kalinya,
tapi ada yang aneh dengan sulis, walaupun doa bersama teman-temanya
telah usai, dia terus berdoa tanpa henti sampai akhirya dua orang
pengawas ujian memasuki ruangan ujian, duduk dan kemudian membacakan
aturan dan juga hal-hal penting yang berkaitan dengan ujian
nasional.mulai dari nomor peserta sampai pengisian LJK yang tepat dan
benar.
Sulis
terdiam, dia tiada pernah berhenti menyebut nama dzat yang telah
membuatnya bisa mengikuti ujian hari ini, berkali-kali ia bersyukur.
“
Bismillah Hirrahmanirrahim !” sulis menyentuh lembaran LJK dengan
tenang. Di tatapnya lembaran LJK yang berwarna putih terdapat garis dan
juga bulatan berwarna merah muda keputih-putihan, dengan sangat
hati-hati dia mulai mengisi lembaran LJK yang telah menjadi haknya.
Jantungnya berdegup kencang mengiringi gerakan pensil 2b miliknya.
“
Kerjakan yang teliti dan benar ya, biar lulus dengan nilai yang
memuaskan!”. Ujar salah satu penjaga yang mengenakan kacamata, seraya
membagikan soal yang terdiri dari dua jenis soal, paket B dan paket A.
“
Deg!”. Jantung sulis berdegup semakin kencang saat beberapa lembaran
soal yang masih kelihatan rapi telah terletak di atas mejanya, tenang,
sunyi, seperti memaksanya untuk segera membuka dan mengerjakannya, tapi
dia segera menyelesaikan LJK yang belum di isi sambil sesekali melirik
lembaran soal yang terus melambai-lambai padanya.
“ mbak !”. ulfa memanggil sulis lirih, sulis tersenyum seraya mengacungkan jempol.
Sulis
kembali memfokuskan pada lembaran LJK miliknya,setelah selaesai mengisi
LJK, tangannya terus bergerak pelan menyentuh lembaran soal ujian, dia
terus berdoa tiada henti mengiringi gerakan jari-jemarinya yang sudah
tidak sabar membuka lembaran demi lembaran dan langsung mengerjakanya
serta lulus dengan nilai terbaik. Dia benar-benar tidak sabar.
“
Ya Allah hanya padaMU hamba berserah diri !”. gumam sulis seraya
membuka halaman pertama soal ujian. Ia tersenyum kecil, Dia kemudian
menari nafas pelan dan mulai mengerjakan soal ujian, tangannya terus
bergerak seiring waktu dan doa.
Satu bulan lebih setelah ujian nasional
Malam
yang sunyi, sulis duduk di temani sang rembulan yang tersenyum manis
menyapanya ramah, rembulan itu sepertinya tidak tau apa yang sedang di
alami sulis, ketakutan, kekhawatiran dan kegembiraan, semua rasa itu
bercampur dalam diri sulis, mebuatnya bingung, tak tentu arah.
Tapi
sulis lama-lama merasa aneh kenapa rembulan itu terus tersenyum
padanya. Apa bulan itu tidak tahu bahwa besok adalah pengumuman hasil
ujian nasional semua siswa-siswi se-Indonesia .
Tentu
malam ini hampir semua siswa-siswi kelas tiga berdoa habis-habisan,
menyerahkan semua pada YME, Dzat yang telah mengariskan garis takdir
mereka, garis takdir sebuah kelulusan atau justru sebaliknya. Ya semua
hanya bisa berusaha dan berdoa, semua keputusan ada di tanganNYA.
Begitu
juga sulis, di depan teras asramanya yang mulai terasa dingin karena
angin malam yang berhembus semakin kencang. Ia segera berdiri dan masuk
kamar karena tidak betah dengan hawa dingin yang menusuk tulang
rusuknya. Ia segera mengambil peralatan shalatnya dan juga sebuah tasbih
yang pernah di belikan ibunya dulu, saat ia pertama kali datang dan
menjadi santri di pondok Darussalam.
Dengan
langkah santai ia menuju masjid, yang merupakan rumah Allah, tempat
berkumpulnya orang-orang islam, tempat untuk dia berserah dan
memasrahkan semua padaNYA.
Sulis
menatap langit yang berwarna hitam pekat, dia benar-benar heran melihat
bulan itu terus tersenyum padanya, bahkan kali ini tidak hanya bulan,
bahkan bintang-bintang yang barusan bermunculan juga terenyum padanya.
Ia semakin bingung, apa mereka tau apa yang akan terjadi besok, ah
mereka hanya benda mati, mereka tidak tahu apa itu takut, mana mungkin
mereka tersenyum, sulis mencoba membuang semua khayalannya.
Dia
terus melangkah, menuju masjid untuk menyerahkan semuannya padaNYA ,
pada Dzat yang telah menciptakan bumi dan isinya, dan yang telah
memberikan nikmat yang tiada terkira, nikmat yang tidak akan cukup atau
bisa dihitung, walau laut menjadi tinta dan ranting-ranting pohon
menjadi penanya, Allahu Akbar.
Matahari
pagi telah keluar dari peraduanya, menebar sejuta benih kehidupan. Pagi
itu juga sulis dan ulfa telah bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah,
hati mereka berdua sangat berdebar-debar, sesekali mereka tampak
bersendau gurau untuk mengusir rasa cemas yang menyelimuti mereka.
“ Kulo kok nderedeg yo mbak,”. Ujar ulfa seraya memegang tangan sulis.
“ Wes to tenang wae, semua lancar kok, lulus-lulus!” balas sulis tenang mencoba menutupi kegelisahan yang juga di alaminya.
“ Mbak kok tenang wae to!” ulfa heran melihat sulis.
“ Ya semua dah mbak pasrahkan pada Allah, mbak udah banyak belajar dari pengalaman mbak.”
“ Oh !, semoga kita semua bisa lulus ya mbak”.
“ Amin!”. Ulfa dan sulis serentak mengusapkan kedua telapak tangan mereka ke wajah mereka.
“
Wah udah sampai perasaanku kok tambah nderedeg yo !” ujar ulfa cemas.
Ulfa menatap sulis.” Kenapa mbak?”. Lanjut ulfa membubarkan lamunan
sulis.
“ Ndak ada apa-apa kok, mbak cuma ingat masa lalu”.
“ Masa lalu di buang aja, tapi jangan semua, coz ada kalanya kita bisa belajar dari pengalaman masa lalu, yak kan mbak!” sulis tersenyum mendengar nasihat dari ulfa.
“ Re’ ayo!” lita muncul dari balik lorong.” Pengummane wes di pasang!” lanjut ulfa seraya tersenyum gembira.
“ Lit gimana, lulus?”. Tanya ulfa.
“
Alhamdulillah aku lulus!” balas lita senang, wajahnya berseri-seri,
memancarkan kebahagiaan yang sangat sulit di gambarkan dengan kata-kta.
“
Ayo!” sulis menarik tangan ulfa seraya berpamitan kepada lita yang
masih tampak gembira dengan kelulusannya. “ selamat yo lit!” ujar ulfa
dan sulis hampir bersamaan. Mereka berdua dengan cepat lenyap di
tikungan lorong sekolah.
“
Ramai banget mbak, gimana?”. Ujar ulfa bingung, ketika melihat papan
pengumuman penuh dengan siswi yang berdesakan. Dan yang pasti tidak
mungkin untuk menerobos masuk.
“ Ya udah kita tunggu aja, mudah-mudahan lulus semunya!”
“ Amin?” . mereka berduapun menunggu seraya terus berdoa.
“ Selamat ya mbak,” tiba-tiba farid muncul dari belakang langsung manyalami sulis dan memeluknya.
“ Selamat untuk apa?”. Sulis bingung.
“
Ya selamat buat kesuksesan mbak. Wes mbak liat ja di papan pengumuman.”
Balas farid sehingga membuat sulis penasaran. Ia segera berjalan menuju
papan pengumuman. Ia mencoba menerobos di antara siswi-siswi yang
berdesak-desakkan.
“
Ya Allah. Terima kasih, Allahu Akbar. Teman-teman aku lulus!” ujar
sulis senang ketika melihat pengumuman bahwa dia lulus dengan nilai
terbaik., dia langsung bersujud, air matanya meleleh membasahi kerudung
putihnya.
“ terimakasih pengalaman, kau telah ajari aku tuk menjadi lebih baik.” Gumam sulis.
Pengalaman
adalah guru terbijak, mungkin inilah yang menjadi landasan aku menulis
cerpen ini, kerena terkadang manusia membutuhkan belajar dari pengalaman
agar bisa menjadi lebih baik, tapi sepuntene kisah niki mboten sami
asline katah rekayasane, yo tapi rodok mirip-mirip titik kan, ra ketang mek gor jenenge,he,he,he…
28 april 2010
By; Ardiansha al bajurry
Di; al khulusunnajah.(f.05)
Saat takror .21.18.W.I.B
Email: ians2210@yahoo.co.id
No hp; 085 859 331 860.
2 untukku
2 UNTUKKU
“tut…………!”baru ingin kupencet tombol jawab ,manusia pengganggu di seberang sana lebih dulu memutuskan sambungan.
“kurang ajar.!”umpatku kesal seraya meletakan kembali hp ke meja.kutatap rekat-rekat nilai-nilai rapotku yang sempat membuat aku bermain dalam dunia imajinasiku.aku ingat,saat aku sekolah dasar ,kelas 1,2,dan3,aku sama sekali belum pernah mengukir nilai dirapot merahku,alias tidak juara,maklum dipikiranku hanya ada satu hal yang tidak baik untuk dicontoh”buat apa juara yang penting kan naik kelas.!”itulah kata-kata yang selalu ku ingat untuk menjawab pertanyaan ibu saat menyuruh aku belajar agar juara kelas.
Tapi ada satu hal yang membuatku aneh ,kenapa saat aku kelas 4,aku bisa mengukir angka 2 dirapot?dan Karena apa?.
“apa mungkin karena doa kedua orang tuaku,ah!itu sudah pasti.!orang tuaku tentu mendoakan aku agar berhasil,pasti ada factor lain yang membuat aku berhasil mengukir angka2?”gumamku.kembali kutatap rapot S.D ku
,mencoba tuk mengingat memori masa kecilku yang mulai terpendam dalam tumpukan-tumpukan memori lain yang hampir memenuhi ruang pikiranku.
Perlahan-lahan memori masa kecilku seperti hadir kembali,aku ingat sesuatu yang telah menbuatku berubah jauh lebih mengerti akan arti kehidupan yang sejati yaitu kehidupan yang terbaik.
“cinta.!”lima huruf yang telah membuat aku berubah,tapi sayang,dulu aku sama sekali belum mengerti apa itu cinta,bahkan”cinta”adalah sesuatu yang asing di kehidupan kecilku,yang aku tau bahwa aku sangat menyayangi seorang gadis kecil dan aku selalu bahagia bila disampingnya,walaupun aku harus dimarahi guru matematikaku saat aku lupa mengerjakn PR gara-gara terus melamun memikirkanya.
Dia gadis yang cerdas dan cantik ,tapi bukan hal itu yang membuat ku sangat menyayanginya,ada sisi lain dari gadis itu yang membuat aku tertarik,aku tak tau apa itu,tapi yang pasti sesuatu yang memaksa aku untuk lebih mengenalnya.
Hari-haripun aku lalui untuk mencari perhatianya,agar aku lebih bisa mengenalnya.,sayang!ada suatu hal yang membuat aku minder apalagi dengan kualitas otakku yang standar.dia gadis yang terlalu cerdas aku merasa tidak pantas untuk jadi temanya.”apa aku bisa menjadi temanya?apa aku harus berubah menjadi lebih cerdas dibanding dia agar aku bisa mendekatinya?atau jangan-jangan dia malah akan menjauh dariku karna aku lebih pintar dibanding dia?”beribu pertanyaan berputar-putar di benakku.sejenak aku berfikir,akhirnya kuputuskan bahwa aku akan mengalahkanya agar ku bisa mencari perhatianya dan yang pasti lebih dekat dengan dirinya.
Sejak hari itu,kuisi hari-hariku bersama buku-buku yang biasa ku buka satu tahun sebanyak 3 kali ku buka,atau lebih tepatnya saat caturwulan saja.aku berusaha mati-matian untuk mengalahkanya,bahkan tubuh ku sering over gara-gara terlalu banyak belajar dan kurang tidur,sampai akhirnya waktu yang aku tunggu tiba yaitu saat caturwulan
Saat ujian,akupun memasuki kelas,sesekali kulirik gadis cantik yang selalu mengganggu hari-hariku.”ya allah!alangkah sempurnanya ciptaanMU!”.pujiku dalm hati.
“teng…teng………teng………………!”bel berbunyi tiga kali tanda soal akan di bagikan. .aku pun bersiap-siap
“ini soal kamu!”ujar penjaga ramah.”kerjakan yang benar ya!”lanjutnya,akupun tersenyum simpul,entah kenapa firasatku mengatakan bahwa hari ini hari baiku.setelah berdoa ku buka lembaran-demi lembaran soal mtk sambil sesekali ku lirik gadis cantik yang aku sayangi yang kebetulan duduk tidak jauh dari tempat dudukku.
Setengah jam lebih berlalu,soal telah selesai ku kerjakan aku pun kembali mengoreksi soalku,baru lima soal ku koreksi ,gadis yang ku sayangi telah mengumpulkan soal.tak mau kalah akupun berniat maju untuk mengumpulkan soal.
“baiklah aku kumpulkan!”bisikku semangat.aku pun melangkah santai menghampiri gadis yang aku sayangi,entah kenapa hatiku berdebar hebat,darahku naik turun,nafasku tak teratur,aku sama sekali tak menyangka efek rasa cintaku terlalu besar.
“alhamdulillah!”ujarku lega saat getaran hebat telah mampu aku control.
“rich……….richa!ajarin donk!”ujar salah satu temanku memanggil gadis yang aku sayang.dia hanya tersenyum membalas suara tadi.
“oh !ternyata namanya richa!”gumamku girang.aku pun tersenyum senang.kembali kutatap wajah ayu yang hampir hilang di balik pintu sambil terus melangkah keluar
2 minggu kemudian ulangan telah selesai .saat penggumuman sang juara pun tiba. hatiku berdebar saat wali kelasku memasuki ruangan sambil membawa tumpukan buku bersampul merah yang tak lain adalah rapot,tapi betapa sedihnya aku saat namaku tak disebut sebagai juara,ingin rasanya aku menangis dan berteriak””AKU BODOH!””lalu kuhantamkan kepalaku diatas tumpukan-tumpukan buku yang selama ini kupelajari.
“apakah aku terlalu bodoh untuk mengalahkanya?atau ini memang takdir!”teriakku penuh penyesalan.akupun pulang dengan sedih.
“him juara berapa?”Tanya abangku saat aku baru memasuki rumah.ingin rasanya kujawab seperti dulu”buat apa juara ,yang pentingkan naik kelas!”.tapi niatku kuurungkan.kuusap mataku yang mulai ingin meneteskan air mata.
“aku gak juara!mungkin emang udah takdir,tapi aku gk akan menyerah sampai disini!”ujarku sok bijak.itulah pertama kalinya aku mengalami kegagalan yang sangat berarti,kegagalan yang membuat aku berusaha lebih keras lagi ,kegagalan yang selama ini aku tunggu.
“aku harus bisa!”teriakku sambil meletakkan sepatu
3 bulan berlalu ,cawu 2 pun datang.semua usaha telah aku kerahkan ,tapi sayang lagi-lagi kegagalan menjemputku.tapi dibalik kegagalanku,aku masih bisa meraih 4 besar dalam kelas ,tentu hal itu membuat ku bersyukur ditambah .aku lebih dekat dengan richa atau lebih tepatnya sang pujaan hatiku.usahaku tak cukup sampai disitu .waktu bermain,ku ubah menjadi jadwal belajar.sampai saat kenaikan kelas pun tiba.sesuatu yang besar terajadi,aku berhasil mengalahkn richa,ya!walaupun hanya sebagai juara dua ,karena juara satu berhasil diraih imam supandi anak pindahan dari jatim.
Di balik kebahagiaanku ada sesuatu yang belum aku sadari.ada seseorang yang sedang menangis sedih atau lebih tepatnya sang pujaan hatiku .tak kusangka tangisan richa membuat aku ketakutan,aku takut karna aku dia menangis.rasa bersalah pun menyelimutiku ingin rasanya kudekati dia dan kutenangkan dia,tapi sayang! aku sama sekali tidak memiliki keberanian,aku terlalu lemah bila di hadapanya.
Libur panjang pun dimulai,kuisi hari-hariku dengan suka ria,memancing dengan teman-teman,sepak bola,nonton tv.dan banyak lagi aktivitas yang seru abiz.baru 3 hari aku libur,tiba-tiba rasa rinduku pada richa kembali menyiksaku,padahal libur masih 26 hari lagi,ingin rasanya aku ketemu dia,sesekali aku kesekolah ,berharap dia ada di sana,tapi nihil semua hanya angan-angan belaka.
Setelah libur genap 29 hari,aku berangkat sekolah paling awal,dengan tujuan agar aku bisa mendapatkan bangku paling depan dan bisa cepat-cepat bertemu sang pujaan hatiku.
,satu-persatu siswa-siswi kelas 5 yang baru masuk kuamati satu persatu,tapi nihil ,bahkan sampai Bel masuk berbunyi dia sama sekali belum terlihat wajah ayunya.karena semakin hebatya rasa dihati aku nekat menemui guruku untuk menanyakan tentang richa.
“pak!richa kok gak ada ya ! !kemana..?”
“richa ya !dia udah pindah sekolah ,emang kamu belum tau?”sebuah jawaban yang membuat hatiku terasa pedih dan pilu,entah kenapa seketika itu badanku menggigil,aku terjatuh saat akan memasuki kelas,badanku panas sekali,kepalaku berputar-putar,bumi serasa membenciku karna aku telah menyebabkan gadis sebaik richa telah terluka dan pergi.
7 hari aku demam tinggi,aku terlarut larut dalam kepedihan ,kadang aku berfikir kenapa dia tega meninggalkan aku tanpa suatu kenangan yang bermakna,hanya sekelibat senyum manisnya yang sering hadir dalam mimpiku.
Sejak kepergiaan richa.hari-hariku begitu sepi,aku merasa bukan lagi fahim tanpa dia,aku hanya seorang pecundang atau hanya manusia buta yang kehilangan tongkat ditanganya.sampai akhirnya aku berhasil melewati masa S.D ku dengan sukses.aku berhasil meraih juara 1,walau kadang-kadang aku kalah dan menjadi juara 2 selama ku kelas 5-6 ,tapi setiap aku juara ,di hati kecilku selalu menyalahkan angka yng tertera di rapotku.hatiku kecilku benar-benar benci dengan angka 2.tapi ada angka 2 yang sangat special bagiku.”2 FEBUARI 1992”itulah angka terindah bagiku.itulah angka dimana pujaan hatiku terlahir di bumi.dan aku akan terus belajar dan berdoa semoga suatu saat nanti ku bisa bersamanya dan menjaga dia untuk selamanya………………I MISS YOU FOREVER........!?
By: Muhammad ardiansha.
Email:ians2210@yahoo.co.id
No hp:085 859 331 860
Ponpes. Darussalam, blok agung, karang doro, tegal sari, banyuwangi, jawa timur
Kenangan SMA
Doa, cinta dan harapan di ujung waktu.
Ya Rabbku…
Masih adakah celah maaf untuk hamba
Akan semua rajutan dosa hamba
Masih layakkah hamba menerima ampunanMU
Atas semua guratan khilaf dan salah
Di ujung waktu ini…
Hamba hanya bisa berharap..
Ada seserpih cinta untuk hamba
Perlahan sesal menjalar sakit
Menghampiri waktu hamba
Waktu yang mulai surut padam
Di ujung asa ini
Tangis air mata tak lagi berarti
Sederet doa dan harapan
Tinggalah hiasan semu
Namun hamba tetap akan berdoa dan memohon
Bukan karena hamba takut…
Hamba hanya ingin Satu
selalu mencintaiMU sampai ujung waktu
by: ibnu samary (01.00/04/10/10/kantor MkD/)
lihat foto-foto lain, klik di sini http://www.facebook.com/home.php#!/album.php?aid=12924&id=100000006345771
lihat foto-foto lain, klik di sini http://www.facebook.com/home.php#!/album.php?aid=12924&id=100000006345771
Bencana Alam : Ulah Tangan Manusia atau Takdir Tuhan.
Sekilas
sebagai muqadimah (pembuka) untuk memulai topik tentang bencana alam
ada baiknya kita memperbanyak bersyukur karena sampai detik ini kita
masih di beri kesempatan untuk menghirup segarnya udara menikmati sinar
matahari pagi dan berdoalah semoga kita terhindar dari bencana yang
identik dengan rasa sakit, luka dan kerusakan.
Bencana alam,
sebuah fenomena yang tentunya tidak asing lagi di telinga khususnya kita
sebagai warga Negara Indonesia. Berbagai bencana melanda di setiap
sudut kota,mulai dari banjir , tanah longsor, gunung berapi, tsunami dan
masih banyak lagi, dan yang lebih parah lagi Jakarta, ibu kota Negara
Indonesia sendiri juga tak lepas dari musibah bencana alam. Dan
baru-baru ini sembulan abu panas dari gunung merapi aktif sudah menjadi
topik hangat di masyarakat. Lalu siapakah dalang di balik semua bencana
alam yang sudah menjadi adat (kebiasaan) dalam kehidupan sekarang ini ?
apakah semua yang terjadi ini sudah secara haq bil mutlaq kehendak dari
sang khaliq ataukah justru sebuah azab (siksa) yang sedang kita terima
atas kesalahan kita.
Banyak yang mengira bencana memang sudah dari
kehendak yang di atas sehingga dengan santai para manusia tetap
melakukan apapun yang mereka anggap benar padahal tanpa mereka sadari
apa yang mereka lakukan adalah sebuah pelanggaran yang menyebabkan
sistem alam berubah, dan hal itulah penyebab sang kahliq tidak
segan-segan menurunkan bencana kepada kita agar kita sadar akan
kesalahan kita, sadar dengan perbuatan kita yang telah mengganggu sistem
keseimbangan yang telah di ciptakan sesempurna mungkin.
Tapi
pada kenyataannya, bencana yang sering melanda hanya di anggap sebuah
takdir belaka. Itulah salah satu bukti betapa kita memang layak untuk
menerima bencana secara bertubi-tubi silih berganti. Dan bukankah lebih
layak, jika bencana alam yang sering terjadi sekarang secara lazim di
sebut azab atas kesalahan kita, kesalahan yang di mana kita telah lupa
tugas utama kita di ciptakan. Bukankah manusia di ciptakan untuk menajdi
seorang khalifah (pemimpin).
manusia di ciptakan untuk menjadi
seorang khalifah (pemimpin) di muka bumi ini,dengan artian manusialah
yang wajib secara mutlaq untuk menjaga dan melindungi alam ini agar
tetap terjaga keseimbangannya. Sehingga antara alam dan ingkungan tetap
terjadi keharmonisan.
Tugas manusia sebagai kahlifah tercantum
jelas dalam kalamullah al-quran al- karim “ ingatlah ketika tuhanmu
berfirman kepada para malaikat “ sesungguhnya aku hendak menjadikan
seorang khalifah di muka bumi” mereka berkata : “ mengapa engkau hendak
menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan
padanya dan menumpahkan darah padahal kami senantiasa bertasbih dengan
memuji engkau dan mensucikan engkau ”tuhan berfirman ‘ sesungguhnya aku
mengetahui apa yang tidak kamu ketahui” (Al-baqarah ayat 30)
Tapi
sangat di sayangkan, hanya segelintir saja manusia yang sadar akan
tugas penciptaan mereka. Sebagian besar dari manusia justru menjadi
perusak alam yang seharusnya mereka jaga dan lindungi. Contoh kecil
misalnya : penebangan liar yang mulai merajalela. Bukankah penebangan
liar yang sering di artikan penebangan tanpa adanya izin dari pemerintah
setempat itu akan menyebabkan hutan gundul, akibatnya ketika hujan
turun dan meresap ke dalam pori-pori bumi , air mengalir bebas tanpa
terkendali karena sistem penyerapan air pada tanah menurun drastis
dengan kurangnya atau bahkan habisnya komponen utama yang sangat penting
dalam proses respirasi yaitu akar. Al hasil air yang terus bertambah
dan sama sekali tidak terjadi pengurangan volume maka dengan mudah akan
meluap dan banjir tidak bisa lagi terelakkan. bukankah hal itu sangat
merugikan bagi manusia itu sendiri dan mahluk lain yang tidak bersalah.
Selain
dari contoh di atas banyak sekali contoh lain yang mungkin bisa menjadi
alasan utama kalau manusia itu layak di katakan sebagai faktor utama
penyebab rusaknya sistem alam. Contoh lain, sistem ladang berpindah yang
mengakibatkan intensitas hutan menurun dari tahun ke tahun, pembuangan
limbah pabrik di laut mengakibatkan polusi air dan musnahkan mahluk
hidup di laut maupun sekitarnya, pembuangan sampah di area sungai.
Bukankah contoh-contoh dari pelanggaran di samping sudah menjadi adat
bagi masyarakat sehingga dengan santai mereka merasa seolah terbebas
dari kekungan rasa bersalah. Jadi pantas saja jika sang kaliq menurunkan
bencana atau lebih tepatnya azab dengan tujuan memberi peringatan
kepada manusia yang lupa akan tugas dan tanggung jawab mereka sebagai
khalifah agar segera sadar dan segera kembali merawat alam agar
keseimbangan yang sempat terganggu kembali normal.
Allah berfirman
“ telah tampak kerusakan di darat dan di laut di sebabkan karena
perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka
sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kambali (ke jalan
yang benar)“ {Ar-Rum Ayat 41}.
Dari friman Allah di atas, sudah
jelas bukan bahwasanya kerusakan yang terjadi di darat dan di laut
adalah karena ulah tangan manusia iu sendiri. Ulah tangan dari para
manusia yang telah di penuhi keserakahan dan nafsu sehingga dengan
seenaknya mereka melakukan hal-hal yang membuat merusak sistem
keseimbangan alam.
Sebagai taukid (penguat) nabi bersabda
"Takutilah dosa, karena dosa itu akan menghancurkan kebaikan. Ada dosa
yang menyebabkan rezeki tertahan, walaupun sudah dipersiapkan
kepadanya". Dari hadist tersebut, sudah jelas bukan, semua kerusakan
yang ada di muka bumi adalah akibat dari dosa, dosa yang terkadang tidak
tersadari atau justru pura-pura lupa dan di saat kerusakan (bencana)
itu datang barulah kita menyadarinya .
dalam hadist lain yang
diriwayatkan oleh Bukhari, Rasulullah SAW bersabda "Manusia tidak akan
binasa sebelum mereka banyak melakukan dosa". Maksiat menyebabkan
longsor dan gempa bumi serta hilangnya keberkahan. Suatu kali Rasulullah
SAW melewati wilayah bekas perkampungan kaum Tsamud. Beliau melarang
para sahabat untuk memasukinya kecuali dalam kondisi menangis serta
melarang mereka meminum airnya atau mengambil air dari sumurnya. Karena
dampak sial dari maksiat terdapat dalam air. Demikian pula dampak sial
maksiat pada kerusakan buah-buahan.
Dampak lain dari maksiat
adalah kesialan dosa yang juga menimpa orang lain dan kendaraannya.
Pelaku maksiat dan orang lain terkena sial dan efek dari dosa, sehingga
banyak sekali pihak yang di rugikan dari kerusakan yang sudah merajalela
sekarang ini.
Allah SWT berfirman, "Maka setiap-tiap
(orang, golongan, kaum atau bangsa) Kami siksa karena dosanya.Ada di
antaranya yang Kami tumpahkan hujan lebat (sampai banjir besar atau
berjangkitnya penyakit), ada yang dihukum dengan suara guntur dan kilat
sabung-menyabung ; ada lagi yang Kami benamkan ke dalam perut bumi; dan
ada pula yang Kami tenggelamkan di tengah lautan. Semuanya itu bukanlah
karena Tuhan menganiaya mereka, melainkan mereka menganianya diri
sendiri" (Al Ankabut 40). Pada waktu akhir-akhir ini beruntun - runtun
terjadinya bencana yang menimpa manusia. Baik di tanah air kita maupun
di berbagai benua di seluruh dunia, tidak lain karena kesalahan manusia
itu sendiri, semua yang terjadi adalah hasil dari keserakahan dan
keegoisan manusia itu sendiri. “.
Dengan mata terbuka.kalau kita
meninju dari firman allah dan hadist di atas sudah tidak di ragukan lagi
semua bencana yang terjadi baik di laut atau di daratan adalah
kesalahan manusia itu sendiri dan secara otomatis akan berimbas pada
manusia itu sendiri dan juga anak cucu (generasi penerus) kelak.
Lalu
bagaimanakah agar sistem keseimbanagn ini kembali normal sehingga
bencana tidak lagi menjadi topik hangat dalam kehidupan sehari-sehari
bahkan kalau bisa bencana hanya menjadi sebuah catatan kecil dari
lembaran bab-bab buku sejarah ? apa setelah kita membahas tentang
bencana kita tetap akan membunag limbah di laut, melakukan penebangan
liar, membuang sampah di sembarang tempat dan juga
pelanggaran-pelanggaran lainya. Tentu tidak.semua kita kembalikan pada
diri pribadi bagaimana dan apa yang seharusnya kita lakukan uuntuk
menghadapi fenomena bencana yang sering melanda sekarang ini.
Ada
baiknya mulai sekarang kita mulai melakukan pendekatan kepada alam
melakukan perbaikan semua yang telah kita rusak dan musnahkan dari alam,
sehingga jarak yang sempat terpaut jauh antara manusia dan alam kembali
mendekat. Keharmonisan antara manusia dan alam kembali seperti semula.
Semua seimbang tanpa adanya yang sakit dan yang tersakiti. (semoga
bermanfaat)
Oleh : Muhammad Ardi Ansha Pendidikan Matematika tahun 2010.
di susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia Karya Ilmiah.
Dosen pembimbing : Drs. Ahmad Jamjuri Suherman.
Tips agar kreatifitas bisa muncul
Kretaifitas bisa muncul dengan tiga syarat.
1.mumentum atau biasa di sebut tubuh kreatifitas. Misal
sering di adakan event atau festival sehingga bisa menarik Ruang public
dan bisa semangat dan terpacu untuk menimbulkan kretaifitas.
Selain
itu kita harus banyak belajar dari Kenyataan hidup. Karena Kenyataan
hidup adalah Sumber kreasi yang tidak pernah kering, dan merupakan
sebuah kepekaan bagi seorang seniman.
2.stimulan (dorongan)
dalam hal memunculkan kretaifitas kita pasti memerlukan dorongan.
dorongan bisa dari dalam bisa dari luar. Missal dari luar ; ketika ada
ornag bicara pada kita kalau puisi kita akan tak terbitkkan. Tentu kita
akan menjadi lebih semangat dalam berkarya.
Yanag kedua dorongan dari dalam,Missal yaitu etos. Saya harus bisa.
3.
srana prasarana . sarana inilah tempat expresi. Karena dengan adanya
sarana dan prasarana yang memadai semua aspirasi bisa tertampung.
Lsdp Jogja
kholiq baya......dengan santainay dna gayanya yang khas..............
ini dia sang penyair dan novelis kita,,he3xxxx
beh guayane,,ki lo foto desainer kita di lampuyangan,,jogja,,,oke coy
puisi ini tercipta dari deru besi kereta yang beradu
malam yang semakin menyusuri pagi
kau datang padaku membawa rindu
gemuruh besi yang beradu, semakin membuat aku diam
kau membuat aku merindu, kau membuat aku sendu
jogja aku datang.......
Kepingan kisah dalam hati
bila masih ada kata letih dalam melangkah..
jangan pernah kau ucapkan itu..
kenanglah sejuta kisah kita.
kisah yang meretan sejuta rintang...
ribu datang dan sejuta menyergap..
seperti rintik-rintik hujan lusa...
membasahi tubuh kita...
menghapus seluruh jejak kita...
namun ingatlah..
semua kisah sang sahabat...
engkau..
kita dan semua..
akan selalu abadi...
dalam kepingan hati.....
walau ia berserakan tak menentu....
Selasa, Februari 14, 2012
Terima kasih
Bpk. islahuddin bersama penulis
terima kasih.....
telah kau ajari q bagaimana bersyukur..
telah kau pahamkan aku..
siapa aku ?
dan kenapa aku diciptakan ?
terima kasih....
telah kau bimbing aku dengan sebait katamu...
terima kasih..
semoga engkau dan kita akan berjamu kelak..
saat di surga nanti...
Museum. Magelang. Borobudur. minggu 5 feb 2012
Rindu
Gus Hamid....Kang anwar..Faiz..Kang Ulin..Ardians....Kang Sahab....Arif
bersama sahabat dalam menjalani hari....
adalah hal terindah yang tiada mungkin tergantikan...
dibalik sebuah senyuman terindah...
pasti akan menjadi lengkap.
saat sang sahabat berjamu di sini..
bercanda dan berbagi kisah..
sahabat aku merindumu..
merindu dengan semua kisah kita....
Blokagung. 14 feb 2012. 08.03
Sebuah Catatan untuk Sahabatku dan Suaminya yang Telah Menunaikan Sunah Rasul.
Waktu telah berlalu ya…
Dan tanpa terasa sang waktu jualah..
Yang dengan ikhlas menemani sejuta guratan kisahmu.
Hingga engkau telah tumbuh dewasa..
Menjadi seorang bidadari yang siap terbang dengan sayap
emasmu….
Di hari ini……..
Telah engkau sempurnakan separuh imanmu..
Dan aku akan sangat bahagia dengan hal itu..
Namun maaf..…
Di hari sempurna ini, aku tak bisa memberi kado terindah
untukmu..
Sebagai sahabatmu…..
Dan hanya sebait kata sederhana ini yang sempat kutuaikan
Untuk mengungkap bahagia dalam diriku…
Di hari terindah yang tak akan terulang ini….
Semoga engkau akan menjadi bidadari teranggun...
Untuk suamimu…..Yang akan menemanimu hingga akhir nanti..
Semoga engkau akan menjadi sang putri…..
Untuk suamimu…….Yang akan menjadi imammu hingga di surga
nanti…Amin…
Semoga engkau akan menjadi Aisyah yang patuh bagi sang Rasul..
Semoga engkau akan menjadi Khadzijah..
Yang sepenuh hati mencintai Rasul….
Dan kelak engkau akan menjadi penerang dan penuntun..
Bagi anak-anakmu yang saleh dan salehah..
Bimbinglah mereka dalam jalan terindah..
Jalan yang selalu berselimut cinta Allah dan Rasul…Okey…
Dan perlu engku ketahui…
Karena pernikanah ini adalah awal dan akhir..
Awal dari kehidupan barumu..
Dan akhir dari kesepianmu..
Karena engkau telah menemukan teman masa tuamu..
Dan teman yang akan menjadi imammu ….
Semoga…
Apa yang telah terjadi hari ini….
Adalah awal terindah untuk esok..
Dan masa selanjutnya…
Ya Allah…hanya pada-Mu hamba berserah….
Dan hamba berserah..
Jadikanlah mereka sepasang kekasih yang Engkau ridhai….
jadikanlah mereka sepasang kekasih penghias surga..
dan jadikanlah mereka, sepasang kekasih yang akan selalu
mencintai-Mu hingga nanti…
Dari Sahabatmu : Ibnu
Samary.
sajak untuk sahabat
kenangan demi kenangan yang telah terlewat....
kini hanya menjadi sebuah catatan sejarah..
bagi diriku sendiri....dia atau mereka
yang tengah duduk asyik bercanda
dengan sejuta kisah mereka...
namun aku tahu ?
kenanganku bersamamu akan selalu ada..
dan akan kuabadikan dalam lembaran ini..
lembaran sederhana yang mungkin tak begitu berharga...
but....everything has been over...
dan semua akan usai..
namun sebelum semua berakhir....
izinkan aku mengungkap sebuah senyuman lewat sajak ini..
sajak untukmu sahabatku....
Blokagung. 14 feb 2012. di masjid lantai 2. jam 11 56 WIB
Senin, Februari 13, 2012
sebuah ungkapan cinta
bila aku merindumu...
aku hanya bisa menatap lugu
ke langit luas....
disebuah tempat dimana aku..
dan jiwaku...
bisa mengukir wajah anggunmu di sana..
bila aku merindu...
aku hanya bisa kembali diam..
membuka lembaran catatan kisah
yang tertuai bersamamu..
kembali mengukir sajak-sajak..
sebuah puisi maupun syair cinta..
dan lewat sajak ini..
telah kuungkap sebuah cinta..
cinta untukmu yang mash jauh disana...
entah dimana ?
namun ketahuilah..
aku tidak akan letih..
aku tak akan menyerah..
karena aku yakin..
Dia akan memberi yang terbaik untukku..
untuk hamba-hamba yang berusaha..
dan enggan menyerah...
" al azru biqadri ta'ab...!"
aku hanya bisa menatap lugu
ke langit luas....
disebuah tempat dimana aku..
dan jiwaku...
bisa mengukir wajah anggunmu di sana..
bila aku merindu...
aku hanya bisa kembali diam..
membuka lembaran catatan kisah
yang tertuai bersamamu..
kembali mengukir sajak-sajak..
sebuah puisi maupun syair cinta..
dan lewat sajak ini..
telah kuungkap sebuah cinta..
cinta untukmu yang mash jauh disana...
entah dimana ?
namun ketahuilah..
aku tidak akan letih..
aku tak akan menyerah..
karena aku yakin..
Dia akan memberi yang terbaik untukku..
untuk hamba-hamba yang berusaha..
dan enggan menyerah...
" al azru biqadri ta'ab...!"
Minggu, Februari 12, 2012
Gadis Perempatan Mimpi
Malam
yang mulai diselubungi selimut kesunyian, mulai mengantar mata-mata yang lelah untuk segera menjamah alam
mimpi. Semilir angin yang sesekali berhembus, menghumbar dingin yang mencekat. Di sebuah rumah sederhana di
perempatan mimpi, begitulah orang menyebutnya, perempatan mimpi. Karena di
perempatan itu mereka seperti bermimpi, tepatnya ketika mereka masuk dan
bergumul dengan para penghuni rumah. Satu persatu para manusia itu datang, lalu
pulang dengan membawa gandengan masing-masing. Tawa selalu terukir di setiap
langkah mereka.
Saat
mereka benar-benar telah
masuk dan bergumul dengan penghuni rumah itu, tentu pandangan mereka akan
tertuju pada sosok gadis cantik nan rupawan. Bibirnya yang merah merekah,
indah. Bulu lentik serta sorot matanya yang tajam selalu mengudang para kumbang
jantan untuk segera mencicipi madunya. Suaranya yang merdu dan khas, mampu
memberi ketenangan hati-hati yang gelisah. Desahan lirihnya bak iringan musik
dari para Bidadari.
Gadis
itu tampak tenang, duduk di kursi sudut yang mulai tampak kusam sambil sesekali
mengumbar senyum kepada para tamu-tamu yang berdatangan di rumah sederhana
kediamannya. Tak jarang para tamu yang ingin mengajaknya, tapi dengan senyum
yang dikulum manja gadis ayu itu berkata.
“
Maaf Mas, sudah ada yang pesan! “ sebuah jawaban singkat yang berarti segera
menyuruh untuk mencari gadis lain yang juga tinggal serumah dengannya. Gadis
itu kembali tersenyum seraya mengarahkan sorot bening bola matanya ke seluruh
penjuru ruangan. Cahaya remang-remang menghiasi sekitar, berteman dengan
para manusia yang sudah sibuk dengan nafsu mereka, mencari dan memilah apa yang mereka inginkan.
Hanya cahaya lampu neon 10 watt yang menerangi rumah sederhana itu,
suasana malam yang memang sengaja dibuat khas dan berbeda dengan rumah-rumah
sederhana lainnya.
Senyum
yang sembari tadi merekah,
dan dikulum manja, lenyap
seketika, seiring jari-jari lentiknya yang menjamah sebungkus rokok filter
didepannya, lalu menyulutnya. Asap rokok membumbung
tinggi di udara, bibir merah itupun mendesis lirih, menikmati hisapan demi
hisapan rokoknya. Asap yang terus mengepul semakin meninggi, mencoba keluar
dari rumah sederhana yang penuh sesak dengan para manusia yang tengah berteman
dengan nafsu mereka.
Gadis
itu segera menoleh ke belakang,
saat menyadari seseorang datang ke arahnya. Tangannya masih asyik bermain
dengan rokok filter yang sudah hampir habis terbakar
Merah masih bermuara di ujung rokok, dengan
asap yang terus mengepul. Gadis ayu itupun tersenyum, sambil sesekali mengusap
kulit putihnya yang kedinginan diterpa angin yang merebos lewat celah-celah
pintu yang sedikit terbuka.
“
Ayu tamumu sudah datang !” ujar Tante Mira yang bertugas mengasuh para gadis
perempatan mimpi, mungkin lebih umum di sebut si Bunga Malam atau kupu-kupu
malam. Dan Tante Mira-lah
yang bertugas mencarikan pelanggan untuk gadis-gadis perempatan mimpi. Bahkan
Tante Mira-lah yang selama
ini telah mengasuh Ayu, membesarkan Ayu dengan kasih sayang.
Namun
terkadang ada sesal yang terpendam di dalam hati ayu. Ada rasa bersalah yang terus memburunya “
Kenapa aku harus hidup dalam dunia nista ini ?” Sebuah pertanyaan yang sering hadir dalam kesendirian. Pertanyaan yang selalu membuat air
matanya meleleh. Ayu hanya bisa terpekur dalam duka, saat sadar kini dia hidup di dunia yang
selalu membuat hatinya meronta-ronta mengingkari semua yang telah terjadi dalam
hidupnya. Ada
serpihan-serpihan kecil yang selalu menyeruak dalam hatinya, membawa duka, membuatnya mencoba mengusir
semua duka dengan senyum ke-munafikan.
Mendengar
panggilan Tante Mira, Ayu
yang sembari tadi duduk tenang di kursi bersama ke empat temannya langsung
berdiri, menampakkan tubuh indah yang selalu menjadi pemuas nafsu-nafsu yang
berkeliaran. Ayu tersenyum manja.“ Iya Tante, mana orangnya?” balas Ayu seraya meletakkan puntung rokoknya di atas asbak. Di balik
senyum Ayu, ada duka yang
tiba-tiba menyelinap masuk dalam celah pintu hatinya, seperti angin malam ini, yang masuk dan menyelinap lewat
celah pintu tempat para manusia-manusia hidung belang memuaskan nafsunya. Naudzubillah!.
“
Sebentar!,” Tante Mira kembali keluar ruangan.” Tapi ingat, jangan sampai mengecewakan ya, !” suara
Tante Mira yang manja masih terngiang di telinga Ayu, sesaat sebelum bayangan Tante Mira hilang
di balik pintu yang sedikit terbuka.
“
Sip !!” Ayu mengacungakan
jempolnya..
“
Ayo silahkan!” Tante Mira
memanggil seseorang yang sembari tadi berada di luar ruangan. Bunyi decitan hak
sepatu perlahan mendekat ke arah Ira, beriringan dan hampir bersamaan.
Ira
tertunduk. Senyumannya hilang
sudah. “ Deg !”ada sesak yang tiba-tiba merasuk dalam dada Ayu saat bola
matanya yang indah bertatapan dengan lelaki yang akan manikmati tubuh mulusnya
malam ini. Ada ketidakrelaan
yang sangat besar, bukan karena lelaki itu jelek atau tidak tampan, atau uang
bayaran yang mungkin kurang memuaskan, bukan itu! Ada sesuatu yang terpancar dari kedua bola mata lelaki itu. Sebuah
kekuatan yang tak pernah Ayu jumpai selama ini, kekuatan yang sepertinya telah
hilang dari dirinya sejak Ayu kecil. Ayu termangu.
“
Rido!” lelaki itu mengenalkan diri seraya menampakkan senyum sepuluh sentinya..
Rambut panjangnya tersisir rapi, kemeja hitam dan celana jeans hitam di
padu sepatu dengan kaos kaki bermotif lurik bergitu sesuai dengan .tubuh tegap, serta kulitnya yang putih, sangat
ideal. Jam tangan hitam melingkar di tangan kirinya dengan lengan baju yang di
singsingkan di atas siku.
“
Senyum nafsu!” gumam Ayu.“Ayu Lestari! Ehm…panggil saja Ayu !.” lanjut Ayu
cepat-cepat memperkenalkan diri takut pelanggannya kecewa. Ayu terus memasang
senyum manjanya. Memang begitulah tugas sebagai wanita malam, tersenyum,
mamasang wajah yang menarik pelanggan, dan setelah harga cocok, langsung keluar untuk memuaskan nafsu-nafsu bejat mereka.
Setelah
selang beberapa menit mereka berkenalan. Akhirnya mereka telah mencapai
kesepakatan. Rido akan membayar berapapun asal Ayu bisa memuaskannya malam ini.
Ayu tersenyum penuh keyakinan, karena hampir setiap pelanggannya selalu merasa
puas, bahkan mereka sering
datang kembali, dan selalu
Ayu yang menjadi sasaran utama mereka, tapi ada serpihan duka yang tersirat di
hati Ayu saat Rido kembali menatapnya lembut. Ayu tertunduk menahan gemuruh di
dalam hatinya.
****
Malam
semakin larut. Rido masih mengendarai mobil BMW-nya tanpa memperdulikan Ayu
sedikitpun. Semenjak keluar dari rumah sederhana di perempatan mimpi, tiba-tiba
raut wajah Rido yang tampak sumringah berubah sedih. Ada mendung yang bergelantungan di sekitar
wajahnya yang putih. Ayu terus mengamati perubahan pada raut wajah Rido. Sebuah
perubahan yang sempat membuat sesak di dada Ayu. Ayu terkejut, sesak kembali
menyerang saat dia melihat tetes bening mengalir membasahi pipi Rido. Ayu
terdiam, ada hal aneh yang
membuat dadanya semakin sesak. Bukan ketakutan, atau kesedihan, sesuatu yang
aneh. Ayu memejamkan matanya. Mencoba mengusir segala kegalauan yang kini
melanda hati.
“
Malam ini aku ingin kamu memuaskan semua permintaanku.!” Suara Rido yang
tiba-tiba membubarkan lamunan Ayu. Rido menatap Ayu tajam dari kaca spion
mobil.
“Iya
! Itu memang tugasku.” balas Ayu tersenyum ramah,
mencoba menyembunyikan sesak yang kembali menyerang dadanya, Ia kembali
terdiam, suasana hening kembali tercipta saat Ayu menerawang jauh ke luar
jendela, menghujamkan pandangan di rumah dan pepohonan yang terlihat seperti
berlarian, saling berkejaran, sedangkan
mobil yang di kendarai Rido masih terus melaju melintasi jalanan yang mulai
tampak sepi.
“Kita
mau kemana ? Bukankah lebih
enak di hotel itu” ujar Ayu bingung. Pandangannya masih tertuju di hotel mewah
yang berada di pinggir jalan. Perlahan bayangan hotel itupun hilang, seiring roda mobil yang terus
berputar menjauh beriring dengan
kegelapan malam.
“
Ini adalah tempat yang paling indah.
Bersabarlah... sebentar lagi
kita sampai.”
“
Oh ya,indah ! Tentu aku akan bersabar, karena aku milikmu malam ini” balas Ayu
selembut mungkin agar tidak menyingung perasaan Rido, pelanggan tubuhnya malam
ini.
“
Kenapa?” Ayu tampak heran saat Rido tiba-tiba menghentikan mobilnya.
“
Kita sudah sampai!” balas Rido seraya membuka pintu mobilnya. Ayu-pun keluar beriringan dengan Rido.
“
What di surau, rumah Allah, apakah kamu sudah gila, kita akan di laknat
jika melakukan hal dosa di tempat suci ini!” Ayu berteriak tidak percaya, suara
lembut yang sembari tadi keluar berganti suara ketidakpercayaan.
“
Iya disini, ! Malam ini aku
ingin kamu melayani majikanku.”
“Apa
majikanmu,? Jadi bukan kamu.?” Ayu heran.
Rido
mengganguk.” Tunggu sebentar,!”
Rido berlalu meninggalkan Ayu yang masih tercekang. Rasa tak percaya dengan apa
yang di alaminya malam ini masih berputar di benaknya, berbagai pertanyaan
terus hadir tanpa jawaban.
Rido
masuk kedalam surau bercat putih yang tampak sunyi lekang. Hanya suara hewan
malam yang sesekali menyeling di antara derap langkah kaki Rido. Ayu heran, memandang bayangan Rido yang lenyap di balik pintu surau.
Ayu
tertunduk. Angannya semakin tak menentu, lalu terbang jauh, menjamah
kemungkinan apa yang akan di alaminya malam ini.
“
Ini!” Rido mengulurkan sebuah
mukena, tasbih dan sajadah kepada Ayu. Suara Rido yang tiba-tiba, dan keras, membubarkan lamunan Ayu. Ayu tercekang, rasa nyeri yang barusan
hilang kembali terasa, justru terasa semakin nyeri dan membuat dadanya sesak.
Nafasnya sedikit tersengal-sengal, naik turun tak beraturan. Ayu terdiam, ada sesuatu yang aneh malam ini.
“
Kamu mau kemana?” Ayu bertanya kepada Rido yang melangkah masuk kedalam
mobilnya.
“
Sudah jangan banyak Tanya !. Kamu layani saja majikanku malam ini. Dan bilang
pada majikanku supaya mengampuni semua salah, dan dosa yang pernah aku lakukan, jangan lupa.?!” balas Rido tersenyum ramah, senyum yang
penuh tanda Tanya.
“
Lalu….!” Ayu tak melanjutkan kata-katanya karena Rido telah melesat jauh
meninggalkannya sendiri.
“
Apa ini,?” Ayu tampak
bingung. Ada
sesak yang kembali menyeruak dalam hatinya, tapi sesak ini semakin terasa di
seluruh tubuhnya. Ayu Manahan sesak itu seraya terus mengamati inci tiap inci
surau yang menjadi pemberhentiannya malam ini, bukanya hotel atau rumah mewah
yang setiap hari menjadi pemberhentiannya untuk melayani laki-laki hidung
belang. Tapi malam ini surau inilah yang menjadi tempat pemberhentian
terakhirnya. Ayu teringat dia harus segera melayani majikan Rido, jika dia
tidak bisa memuaskannya tentu Tante Mira akan marah.
“Tes!” tiba-tiba air mata Ayu meleleh membasahi pipinya yang putih
kemerah-merahan, senyum yang sembari tadi tersungging hilang seketika, ada
sesal yang telah terlupa, tertutup gemerlap duniawi. Ayu tersadar akan jalan
hitam yang selama ini telah dia lalui, jalan penuh dengan dosa yang tak terampunkan.
Ayu
tahu, kini bukanlah tubuhnya yang akan dia jual, dia sadar kini tubuhnya
tiadalah berharga. Bahkan dia tidak akan mampu melayani dan memuaskan majikan
Rido. Tidak sama sekali. Karena majikan Rido tidak membutuhkan apapun yang di
miliki Ayu, justru Ayu-lah
yang membutuhkan majikan Rido. Membutuhkan kasih sayang dan belaian rahmat-Nya
Ada sesuatu yang menyeruak memanggil nama Ayu pelan, menggiring langkahnya
masuk kedalam masjid. Sedangkan air mata Ayu terus meleleh mengiringi tiap
langkah penyesalan Ayu.
“
Ya Allah ampuni hamba!” gumam Ayu menyebut asma Dzat yang telah lama Dia
lupakan, Dzat yang telah menciptakannya dengan tubuh indah yang telah salah dia
gunakan. Dengan dada yang terasa semakin sesak Ayu masuk kedalam masjid,
bayangan tubuhnya lenyap di
balik pintu masjid.
Dalam
sujud aku berdoa
Berserah
akan takdir hidup…
Walau
dosa ini tak terampunkan..
Aku
akan tetap bersujud..
Memelas
dan memohon..
dan
terus memohon
Karena
aku tahu…
Engkau
maha pengampun.
Ampuni
hambamu yang hina ini Ya Allah.
SD
Darussalam, 14 mei 2010 jam 17.35 WIS.